Fajar Rasakan Perbedaan Atmosfer
Banyaknya pemain usia muda di skuad Borneo FC musim ini, membawa gairah tersendiri dalam setiap latihan. Pasalnya semangat yang mereka bawa, jelas berbeda dengan pemain senior yang sudah kenyang pengalaman. Namun pemain muda pun merasakan perbedaan saat mereka bermain dengan pemain seusia mereka, dengan pemain senior.
Hal tersebut sangat dirasakan Fajar Faturahman, salah satu pemain muda Pesut Etam. Fajar menyebut, sebagai pemain muda dirinya merasakan betul perbedaan baik saat latihan maupun ketika bertanding di level senior. Namun ia memastikan terus belajar saat ini di Borneo FC, agar bisa lebih matang ke depannya.
"Saya memang harus banyak belajar di tim ini. Sebab level permainan dari dulu yang masih usia muda terus ke level senior, atmosfernya berbeda, ujar Fajar.
Dan pengalaman perbedaan level itu ia dapatkan saat dipercaya bermain di Piala Menpora. Piala Menpora memberikan saya pelajaran dan pengalaman. Artinya saya sudah harus siap menghadapi hal seperti itu ketika Liga 1 digulirkan, ujar Fajar.
Kegagalan di Piala Menpora disebut Fajar, juga jadi pengalanan berharga bagi tim. Pelatih juga melakukan evaluasi dari hasil di turnamen pra musim tersebut. Hal paling mendasar adalah, kurang maksimalnya pemain memanfaatkan peluang di mulut gawang. Makanya di latihan selama Ramadan ini, pelatih banyak memberikan program penyelesaian akhir.
"Selama latihan bulan Ramadan, pelatih juga ngedrill kami untuk melatih crossing dan finishing. Pemahaman tentang apa yang diinginkan pelatih juga ditekankan sejauh ini," bebernya.
Fajar hanya berharap, usai Lebaran kompetisi Liga 1 benar-benar digulirkan. Ia melihat semua prokes di Piala Menpora sudah dijalankan dengan baik oleh seluruh tim peserta. Artinya tak ada pelanggaran dilakukan tim dan itu bisa jadi bahan acuan digulirkannya Liga 1.
"Saya yakin izin akan diberikan setelah Lebaran. Dan Insya Allah kami akan lebih siap dan kuat untuk mengarungi kompetisi," tegas Fajar.
Hal tersebut sangat dirasakan Fajar Faturahman, salah satu pemain muda Pesut Etam. Fajar menyebut, sebagai pemain muda dirinya merasakan betul perbedaan baik saat latihan maupun ketika bertanding di level senior. Namun ia memastikan terus belajar saat ini di Borneo FC, agar bisa lebih matang ke depannya.
"Saya memang harus banyak belajar di tim ini. Sebab level permainan dari dulu yang masih usia muda terus ke level senior, atmosfernya berbeda, ujar Fajar.
Dan pengalaman perbedaan level itu ia dapatkan saat dipercaya bermain di Piala Menpora. Piala Menpora memberikan saya pelajaran dan pengalaman. Artinya saya sudah harus siap menghadapi hal seperti itu ketika Liga 1 digulirkan, ujar Fajar.
Kegagalan di Piala Menpora disebut Fajar, juga jadi pengalanan berharga bagi tim. Pelatih juga melakukan evaluasi dari hasil di turnamen pra musim tersebut. Hal paling mendasar adalah, kurang maksimalnya pemain memanfaatkan peluang di mulut gawang. Makanya di latihan selama Ramadan ini, pelatih banyak memberikan program penyelesaian akhir.
"Selama latihan bulan Ramadan, pelatih juga ngedrill kami untuk melatih crossing dan finishing. Pemahaman tentang apa yang diinginkan pelatih juga ditekankan sejauh ini," bebernya.
Fajar hanya berharap, usai Lebaran kompetisi Liga 1 benar-benar digulirkan. Ia melihat semua prokes di Piala Menpora sudah dijalankan dengan baik oleh seluruh tim peserta. Artinya tak ada pelanggaran dilakukan tim dan itu bisa jadi bahan acuan digulirkannya Liga 1.
"Saya yakin izin akan diberikan setelah Lebaran. Dan Insya Allah kami akan lebih siap dan kuat untuk mengarungi kompetisi," tegas Fajar.