
Finansial Sehat, Infrastruktur Oke PBFC Dinilai Layak Berlaga di ISL 2015
PT LIGA Indonesia telah mengumumkan 2 tim yakni Persik Kediri dan Persiwa Wamena, gagal mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Dua tim tersebut masuk dalam kategori 3 yang dibuat tim verifikasi LIGA.
Seperti diketahui LIGA telah melakukan verifikasi sejak tanggal 23 Desember 2014 lalu. Dan membagi penilaian terhadap klub-klub peserta ISL 2015 menjadi 3 kategori. "Kategori kita putuskan menjadi 3. Kategori pertama adalah tim yang layak ikut kompetisi dan tidak menemui masalah dalam financial,"kata Joko Driyono kepada wartawan usai rapat pleno, Senin (12/1).
"Untuk kategori kedua, adalah klub yang masih punya catatan terkait utang kepada pemain dengan jumlahnya cukup signifikan. Selain itu kami juga punya catatan terkait proyeksi pengeluaraan mereka untuk musim depan yang jumlahnya cukup besar. Misal Persija budgetnya hampir 50 miliar, PBR 26 miliar, PSM 27 miliar, dan Arema 66 miliar,"jelas Joko.
Menurut Joko, itu butuh penajaman agar apa yang telah direncanakan benar-benar berkualitas sehingga saat kompetisi berjalan mereka tidak memiliki kendala pembiayaan.
"Kita ingin agar jalannya kompetisi berlangsung dengan baik. Secara keseluruhan tidak ada kendala tentang penjadwalan karena klub tidak bisa ikut kompetisi sesuai dengan yang sudah kita jadwalkan. Tetapi juga karena ingin memproteksi klub itu sendiri dari potensi kesulitan pembiayaan jika harus mengikuti kompetisi di 2015," kata Jokdri.
"Karena kalau saya lihat dari pembiayaan yang muncul dari teman-teman klub itu tidak kurang dari 15 miliar. Dan itu kembali kepada Persiwa dan Persik, karena ini bukan bentuk dari diskualifikasi, tapi ini juga bentuk dari PT LI dan PSSI dengan spirit memproteksi semuanya, Kami tidak ingin membiarkan klub dalam kesulitan, jelas pria yang juga menjabat Sekjen PSSI itu.
"PT LIGA mengusulkan di forum RUPS nanti Persik dan Persiwa sekalipun mereka tidak ikut kompetisi tapi kami akan mengajukan porposal agar keduanya dapat hak ISL, walau tidak ikut kompetisi," tambah Joko sembari mengakhiri.
Seperti diketahui LIGA telah melakukan verifikasi sejak tanggal 23 Desember 2014 lalu. Dan membagi penilaian terhadap klub-klub peserta ISL 2015 menjadi 3 kategori. "Kategori kita putuskan menjadi 3. Kategori pertama adalah tim yang layak ikut kompetisi dan tidak menemui masalah dalam financial,"kata Joko Driyono kepada wartawan usai rapat pleno, Senin (12/1).
"Untuk kategori kedua, adalah klub yang masih punya catatan terkait utang kepada pemain dengan jumlahnya cukup signifikan. Selain itu kami juga punya catatan terkait proyeksi pengeluaraan mereka untuk musim depan yang jumlahnya cukup besar. Misal Persija budgetnya hampir 50 miliar, PBR 26 miliar, PSM 27 miliar, dan Arema 66 miliar,"jelas Joko.
Menurut Joko, itu butuh penajaman agar apa yang telah direncanakan benar-benar berkualitas sehingga saat kompetisi berjalan mereka tidak memiliki kendala pembiayaan.
"Kita ingin agar jalannya kompetisi berlangsung dengan baik. Secara keseluruhan tidak ada kendala tentang penjadwalan karena klub tidak bisa ikut kompetisi sesuai dengan yang sudah kita jadwalkan. Tetapi juga karena ingin memproteksi klub itu sendiri dari potensi kesulitan pembiayaan jika harus mengikuti kompetisi di 2015," kata Jokdri.
"Karena kalau saya lihat dari pembiayaan yang muncul dari teman-teman klub itu tidak kurang dari 15 miliar. Dan itu kembali kepada Persiwa dan Persik, karena ini bukan bentuk dari diskualifikasi, tapi ini juga bentuk dari PT LI dan PSSI dengan spirit memproteksi semuanya, Kami tidak ingin membiarkan klub dalam kesulitan, jelas pria yang juga menjabat Sekjen PSSI itu.
"PT LIGA mengusulkan di forum RUPS nanti Persik dan Persiwa sekalipun mereka tidak ikut kompetisi tapi kami akan mengajukan porposal agar keduanya dapat hak ISL, walau tidak ikut kompetisi," tambah Joko sembari mengakhiri.