Gagal di Bangkalan, Siap Bangkit di Batakan

Borneo FC Samarinda harus menerima kekalahan di leg pertama semifinal championship series saat bertandang ke markas Madura United, Rabu (15/5) malam. Hasil akhir 1-0 menjadi tantangan yang harus bisa diselesaikan pasukan Pieter Huistra jika ingin lolos ke babak final minimal dengan selisih dua gol saat bermain di Batakan akhir pekan ini.

"Saya rasa pertandingan hari ini ada dua babak. Di babak pertama, Madura sangat kuat. Kami sampai tak mempunyai celah. Hingga di jeda babak, kami harus membuat perubahan dan di babak kedua kami bisa mengontrol sepenuhnya. Sangat disayangkan adanya penalti itu, itu tak terlalu dibutuhkan. Dan saya rasa itu satu-satunya peluang yang dimiliki Madura di babak kedua," terang Pieter.

Pelatih asal Belanda ini pun mengomentari pergantian yang dia lakukan di awal babak kedua dimana Lilipaly dan Sihran digantikan oleh Hendro Siswanto dan Pluim.

"Jika kamu melihat, kami masih mempunyai satu orang pemain sayap di babak kedua. Terens juga seorang pemain sayap. Jadi, kami mempunyai satu pemain sayap keluar  dan membutuhkan pemain tengah ekstra. Jadi, saya rasa itu pergerakan yang bagus, kami harus mengambil tantangan ini. Tapi, yang bagus menurut saya, kami bisa mengontrol babak kedua dan lebih bugar dari Madura. Kamu bisa melihat mereka mempunyai masalah di akhir. Jadi, kami menantikan pertandingan selanjutnya di Batakan. Ini akan menjadi pertandingan besar lagi. Saya rasa kami harus melihat dan mengeluarkan kepercayaan diri kami di babak ini," ujarnya.

Dirinya pun turut mengomentari penggunaan VAR yang menurutnya tidak bisa memuaskan karena tidak ada layar informasi yang memberitahukan jika sedang dilakukan VAR Checking.

"Mereka tidak cek VAR? Karena mereka memberitahu saya 2-3 kali, mereka melakulan pengecekan VAR. Di babak pertama, ada bola yang mengenai tangan seperti ini. Mereka memberitahu saya bahwa mereka telah menceknya. Jadi, jika ia berkata tidak melihatnya, mereka lebih baik memberikan kami pertanyaan. Tidak ada layar monitor di sini, jadi kami, para pelatih, pemain dan supporter tidak tahu apakah mereka sudah menceknya atau tidak," pungkasnya.