Hersus Batal, Abdul Azis Resmi Pesut Etam Inginkan Pemain Bermental Baja
Pusamania Borneo FC membatalkan perekrutan Heri Susanto, eks penggawa PON Jawa Barat yang sebelumnya dikabarkan merapat.
Hal itu disampaikan langsung Presiden Klub, Nabil Husein Said Amin, Jumat (13/1). "Iya dia batal, awalnya sudah gentlemen agreement, tapi dia mengingkari komitmen dengan berbagai pertimbangan," ujarnya.
Ditanya perihal pertimbangan yang di maksud, Nabil tak mengetahui secara jelas. Namun, persaingan yang ketat di skuad Pesut Etam disinyalir menjadi salah satu alasan pemain kelahiran Magelang itu membatalkan komitmen.
Seperti diketahui, tim besutan Dragan Djukanovic sangat kompetitif dalam hal persaingan meraih posisi di jajaran starting eleven. "Mungkin juga karena dia belum tentu masuk DSP. Ya, kita juga tidak bisa kasih kepastian dia akan main terus di tim utama. Ya, mau gimana lagi, disini pemain yang siap dia yang main," terangnya lagi.
"Itu sudah ada bukti, bagaimana pemain muda seperti Terens bisa tak tergantikan di posisinya, itu karena dia berkualitas," tambah Nabil.
Diterangkan Nabil, timnya tak pernah membintangkan suatu pemain, pasalnya tim ini dibangun dengan rasa kekeluargaan tinggi, namun disisi lain, soal profesional tetap dikedepankan, termasuk soal penentuan pemain di atas lapangan.
"Jadi tidak ada istilah dalam klausul kontrak di Borneo FC pemain ini harus dimainkan setiap pertandingan, ya dia harus usaha sendiri untuk mendapatkan tempat utama di tim, disinilah baik buruknya mental seorang pemain akan terlihat," pungkas pengusaha muda itu.
Disisi lain, batalnya Heri Susanto tak diikuti dengan Abdul Azis. Kapten tim sepak bola PON Jawa Barat itu mantap merapat ke Samarinda. "Hidup itu bukan masalah kesempatan, tapi soal pilihan, bismillah," tegasnya dalam akun instagram pribadinya.
Hal itu disampaikan langsung Presiden Klub, Nabil Husein Said Amin, Jumat (13/1). "Iya dia batal, awalnya sudah gentlemen agreement, tapi dia mengingkari komitmen dengan berbagai pertimbangan," ujarnya.
Ditanya perihal pertimbangan yang di maksud, Nabil tak mengetahui secara jelas. Namun, persaingan yang ketat di skuad Pesut Etam disinyalir menjadi salah satu alasan pemain kelahiran Magelang itu membatalkan komitmen.
Seperti diketahui, tim besutan Dragan Djukanovic sangat kompetitif dalam hal persaingan meraih posisi di jajaran starting eleven. "Mungkin juga karena dia belum tentu masuk DSP. Ya, kita juga tidak bisa kasih kepastian dia akan main terus di tim utama. Ya, mau gimana lagi, disini pemain yang siap dia yang main," terangnya lagi.
"Itu sudah ada bukti, bagaimana pemain muda seperti Terens bisa tak tergantikan di posisinya, itu karena dia berkualitas," tambah Nabil.
Diterangkan Nabil, timnya tak pernah membintangkan suatu pemain, pasalnya tim ini dibangun dengan rasa kekeluargaan tinggi, namun disisi lain, soal profesional tetap dikedepankan, termasuk soal penentuan pemain di atas lapangan.
"Jadi tidak ada istilah dalam klausul kontrak di Borneo FC pemain ini harus dimainkan setiap pertandingan, ya dia harus usaha sendiri untuk mendapatkan tempat utama di tim, disinilah baik buruknya mental seorang pemain akan terlihat," pungkas pengusaha muda itu.
Disisi lain, batalnya Heri Susanto tak diikuti dengan Abdul Azis. Kapten tim sepak bola PON Jawa Barat itu mantap merapat ke Samarinda. "Hidup itu bukan masalah kesempatan, tapi soal pilihan, bismillah," tegasnya dalam akun instagram pribadinya.