Hindari Pemain Sakit dan Cedera Borneo FC Gelar Latihan Sore di Bulan Ramadhan

Latihan skuad Borneo FC, Rabu (15/6) kemarin digelar sore hari menjadi yang pertama sejak memasuki selama bulan Ramadhan. Pindahnya jadwal latihan yang biasanya digelar malam hari ternyata bukan tanpa sebab.


Menurut pelatih kepala Borneo FC, Dragan Djukanovic, jadwal latihan malam hari yang dijalani selama Ramadan ini terlalu larut lantaran untuk memberikan kesempatan pemain muslim untuk beribadah latihan dimulai pukul 21.30 dan selesai pukul 23.00 malam.


Kalau malam lebih berbahaya bagi pemain, karena cuaca yang lembab dan berembun. Pemain mudah sakit atau cedera akibat lapangan yang sudah licin, ucap Dragan.


Semakin dekatnya laga melawan PSM Makassar maka ia pun ingin seluruh pemainnya dalam kondisi prima. Maka perubahan jadwal latihan pun dimintanya, apalagi laga tersebut adalah pertandingan terakhir di bulan puasa. Kami hanya ingin persiapan tim tak terganggu, sekaligus juga melatih fisik pemain, tuturnya.


Menanggapi perubahan jadwal, para pemain yang beragama Islam mengakui tak mempersoalkan hal tersebut. Bahkan para pemain tetap terlihat enjoy melakukan latihan meski sedang berpuasa. Ponaryo Astaman sebagai kapten pun tak keberatan dengan masalah itu. Bahkan selain berlatih, ia juga jadi penerjemah keinginan Dragan atas latihan yang dilakoni skuad Pesut Etam.


Pemain lain, seperti Firly Apriansyah juga tak mempersoalkan berubahnya jadwal latihan itu. Pemain asal Jakarta ini mengaku tak merasakan perbedaan berarti ketika menjalani latihan sore hari di bulan puasa. Gak ada bedanya, sama saja menurut Saya, karena kita sudah terbiasa latihan. Ini baik untuk melatih kemampuan fisik. Jadi keseimbangan kita tetap terjaga selama bulan puasa, tutur bek bernomor punggung 46 ini.


Kiper muda, Nadeo Argawinata juga menuturkan hal yang sama. Hanya saja Nadeo mengaku jika energi yang dikeluarkan selama puasa tidak seperti biasanya. Namun secara pribadi ia tetap menjalankan rukun Islam ke 3 ini. Sebenarnya biasa latihan siang hari kalau puasa. Hanya saja ada sedikit berbeda soal energi yang dikelaurkan, mungkin hanya sekitar 70 persen saja, ucapnya.