
Ikuti Kursus Pelatih Lisensi A AFC Borneo FC Dukung Penuh Ponaryo Astaman
Kapten Borneo FC, Ponaryo Astaman tak masuk dalam susunan pemain saat laga melawan Persipura Jayapura di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (21/8). Ban kapten Borneo FC justru menjadi milik bek tangguh asal Jepang, Yamashita Kunihiro.
Usut punya usut, ketiadaan Ponaryo di skuat Pesut Etam, lantaran sang kapten tengah mengikuti kursus kepelatihan A AFC yang digelar PSSI. Ponaryo terlihat fokus mendengarkan presentasi dari instruktur AFC asal Kuwait, Bader Abdul Jalil, di Nirwana Sawangan Park, Depok, Jawa Barat. Kursus kepelatihan ini diselenggarakan mulai tanggal 21 Agustus - 2 September.
Selain Ponaryo, beberapa nama populer juga terlibat dalam kursus tersebut yaitu, Kurniawan Dwi Yulianto, Yeyen Tumena, Tony Ho, dan I Putu Gede. Sebelumnya, Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin mengungkapkan pemain bernomor punggung 11 itu bakal gantung sepatu akhir musim ini. Liga 1 2017 merupakan musim terakhir Ponaryo berkakrir sebagai pesepakbola, yang selanjutnya akan melanjutkan karir sebagai pelatih.
"Ponaryo ingin pensiun musim ini, katanya dia mau melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Dia juga mau ambil lisensi kepelatihan A AFC karena sebelumnya sudah punya B AFC," ujar Nabil.
Keseriusan Ponaryo melanjutkan karir sebagai juru taktik sudah ditunjukkannya sejak belakangan ini. Bahkan saat Borneo FC masih dilatih Dragan Djukanovic, Ponaryo selalu diberi kepercayaan memimpin Pesut Etam berlatih.
Meski sudah tergolong uzur (37 tahun), sebenarnya fisik Ponaryo masih sanggup berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Namun karena regulasi batasan umur, membuat pemain kelahiran Balikpapan ini harus cerdas memikirkan kelangsungan karirnya.
Kemungkinan dalam waktu dekat, Ponaryo sudah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC. Jika demikian, maka musim depan pria yang akrab dipanggil Popon ini bisa menjadi pelatih di klub Liga 1. Mantan pelatih timnas Indonesia, Ivan Venkov Kolev sebenarnya sempat terkejut dengan kabar Ponaryo bakal menjadi pelatih. Pasalnya Ponaryo sejauh ini masih aktif bermain.
Bersama Borneo FC, Ponaryo mencatatkan 17 kali penampilan dan menyumbangkan 2 assist. "Siapa yang kamu sebut tadi mau jadi pelatih? Ponaryo? Waooow itu luar biasa," kata Kolev, belum lama ini.
Kolev mendukung keputusan Ponaryo menjadi pelatih, pasalnya karakter pemimpin sudah sangat melekat dalam diri Ponaryo. Kolev yang pernah menangani Ponaryo di timnas Indonesia tahun 2007 itu, mengaku bangga anak didiknya serius menggeluti dunia kepelatihan.
Tak tanggung-tanggung, pelatih asal Bulgaria ini menilai Ponaryo bakal menjadi pelatih terbaik Indonesia di masa mendatang. "Kenapa tidak? Ponaryo punya karir pemain yg luar biasa. Selain itu dia orang pintar. Dan menurut saya dia bisa menjadi pelatih terbaik di Indonesia," ungkap Kolev.
Usut punya usut, ketiadaan Ponaryo di skuat Pesut Etam, lantaran sang kapten tengah mengikuti kursus kepelatihan A AFC yang digelar PSSI. Ponaryo terlihat fokus mendengarkan presentasi dari instruktur AFC asal Kuwait, Bader Abdul Jalil, di Nirwana Sawangan Park, Depok, Jawa Barat. Kursus kepelatihan ini diselenggarakan mulai tanggal 21 Agustus - 2 September.
Selain Ponaryo, beberapa nama populer juga terlibat dalam kursus tersebut yaitu, Kurniawan Dwi Yulianto, Yeyen Tumena, Tony Ho, dan I Putu Gede. Sebelumnya, Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin mengungkapkan pemain bernomor punggung 11 itu bakal gantung sepatu akhir musim ini. Liga 1 2017 merupakan musim terakhir Ponaryo berkakrir sebagai pesepakbola, yang selanjutnya akan melanjutkan karir sebagai pelatih.
"Ponaryo ingin pensiun musim ini, katanya dia mau melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Dia juga mau ambil lisensi kepelatihan A AFC karena sebelumnya sudah punya B AFC," ujar Nabil.
Keseriusan Ponaryo melanjutkan karir sebagai juru taktik sudah ditunjukkannya sejak belakangan ini. Bahkan saat Borneo FC masih dilatih Dragan Djukanovic, Ponaryo selalu diberi kepercayaan memimpin Pesut Etam berlatih.
Meski sudah tergolong uzur (37 tahun), sebenarnya fisik Ponaryo masih sanggup berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Namun karena regulasi batasan umur, membuat pemain kelahiran Balikpapan ini harus cerdas memikirkan kelangsungan karirnya.
Kemungkinan dalam waktu dekat, Ponaryo sudah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC. Jika demikian, maka musim depan pria yang akrab dipanggil Popon ini bisa menjadi pelatih di klub Liga 1. Mantan pelatih timnas Indonesia, Ivan Venkov Kolev sebenarnya sempat terkejut dengan kabar Ponaryo bakal menjadi pelatih. Pasalnya Ponaryo sejauh ini masih aktif bermain.
Bersama Borneo FC, Ponaryo mencatatkan 17 kali penampilan dan menyumbangkan 2 assist. "Siapa yang kamu sebut tadi mau jadi pelatih? Ponaryo? Waooow itu luar biasa," kata Kolev, belum lama ini.
Kolev mendukung keputusan Ponaryo menjadi pelatih, pasalnya karakter pemimpin sudah sangat melekat dalam diri Ponaryo. Kolev yang pernah menangani Ponaryo di timnas Indonesia tahun 2007 itu, mengaku bangga anak didiknya serius menggeluti dunia kepelatihan.
Tak tanggung-tanggung, pelatih asal Bulgaria ini menilai Ponaryo bakal menjadi pelatih terbaik Indonesia di masa mendatang. "Kenapa tidak? Ponaryo punya karir pemain yg luar biasa. Selain itu dia orang pintar. Dan menurut saya dia bisa menjadi pelatih terbaik di Indonesia," ungkap Kolev.