Ingin Kejelasan Hak Komersil
Tim-tim Liga 1 dan Liga 2 akhirnya mendapatkan kepastian untuk kompetisi mendatang. Ini setelah Polri mengeluarkan izin untuk musim ini. Borneo FC pun menyambut antusias keluarnya izin tersebut. Sebab salah satu penyebab kompetisi dihentikan musim lalu adalah, tak dikeluarkannya izin dari kepolisian terkait merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Namun kompetisi musim ini pun nanti akan berbeda. Sebab semua pertandingan akan dipusatkan di Pulau Jawa. Sementara tim-tim Pulau Jawa yang home base-nya dijadikan venue pertandingan, dipastikan tetap tak bisa bermain di kandang untuk mengurangi risiko kehadiran suporter dalam jumlah besar. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri sudah memastikan, pertandingan bisa dihadiri penonton dengan jumlah terbatas sesuai kapasitas stadion itu sendiri.
Manajer Borneo FC, Farid Abubakar terkait keluarnya izin keramaian mengaku, sangat senang dengan adanya keputusan tersebut. Sebab hal terbesar yang paling dinanti soal kompetisi adalah izin keramaian dari Polri.
Jelas kami dan semua tim menyambut bahagia kabar tersebut. Sekarang tinggal menyesuaikan saja jadwal yang tersisa dengan rencana kickoff," ujar Farid.
PSSI dan PT LIB rencananya akan melakukan pertemuan dengan seluruh perwakilan klub pada Kamis (3/6/21) mendatang via virtual untuk persiapan menghadapi kompetisi nanti.
Hal-hal krusial akan dibahas di pertemuan tersebut, selain jadwal pertandingan dan tentu saja protokol kesehatan saat kompetisi berlangsung. Namun bagi Farid, pihaknya di pertemuan tersebut akan meminta kejelasan soal kompensasi tim. Tidak dimainkannya laga dengan sistem home and away, sudah pasti membuat klub tak memiliki pemasukan dari tiket. Hal ini jelas memengaruhi finansial tim.
Semua masalah jelang kompetisi pasti dibahas dalam pertemuan virtual nanti. Pastinya kami akan meminta kejelasan mengenai hak komersial yang kami dapat musim ini. Sebab kompetisi secara biaya akan tinggi karena tidak memakai sistem home away," kata Farid mengakhiri.
Namun kompetisi musim ini pun nanti akan berbeda. Sebab semua pertandingan akan dipusatkan di Pulau Jawa. Sementara tim-tim Pulau Jawa yang home base-nya dijadikan venue pertandingan, dipastikan tetap tak bisa bermain di kandang untuk mengurangi risiko kehadiran suporter dalam jumlah besar. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri sudah memastikan, pertandingan bisa dihadiri penonton dengan jumlah terbatas sesuai kapasitas stadion itu sendiri.
Manajer Borneo FC, Farid Abubakar terkait keluarnya izin keramaian mengaku, sangat senang dengan adanya keputusan tersebut. Sebab hal terbesar yang paling dinanti soal kompetisi adalah izin keramaian dari Polri.
Jelas kami dan semua tim menyambut bahagia kabar tersebut. Sekarang tinggal menyesuaikan saja jadwal yang tersisa dengan rencana kickoff," ujar Farid.
PSSI dan PT LIB rencananya akan melakukan pertemuan dengan seluruh perwakilan klub pada Kamis (3/6/21) mendatang via virtual untuk persiapan menghadapi kompetisi nanti.
Hal-hal krusial akan dibahas di pertemuan tersebut, selain jadwal pertandingan dan tentu saja protokol kesehatan saat kompetisi berlangsung. Namun bagi Farid, pihaknya di pertemuan tersebut akan meminta kejelasan soal kompensasi tim. Tidak dimainkannya laga dengan sistem home and away, sudah pasti membuat klub tak memiliki pemasukan dari tiket. Hal ini jelas memengaruhi finansial tim.
Semua masalah jelang kompetisi pasti dibahas dalam pertemuan virtual nanti. Pastinya kami akan meminta kejelasan mengenai hak komersial yang kami dapat musim ini. Sebab kompetisi secara biaya akan tinggi karena tidak memakai sistem home away," kata Farid mengakhiri.