
Jadwal Press Conference Ganggu Jam Istirahat Borneo FC dan PS TNI Kompak Berkeluh
Jelang laga Borneo FC melawan PS TNI, Pelatih Ivan Kolev mengeluhkan buruknya jadwal pre match. Pelatih asal Bulgaria secara tegas mengungkapkan keluhannya lantaran jadwal pre match mengganggu persiapan timnya selaku tamu.
Menurutnya jadwal konferensi pers sangat mengganggu jam istirahat tim. Pihaknya hanya punya jeda waktu 1-2 jam usai konferensi pers dan rapat koordinasi sebelum berlatih menjajal lapangan. Belum lagi pihaknya harus menghabiskan waktu perjalanan bolak-balik stadion-hotel.
"Ini sangat merugikan dan tidak efisien. Mengganggu jam istirahat pemain kami. Konferensi pers jam 14.00 hanya berlangsung 2-5 menit. Lalu kita kembali ke hotel dan jam 17.00 kita latihan lagi. Ini tidak bagus buat tim," kata Kolev di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (12/8).
Menurutnya ia tak bermaksud menyalahkan panpel Borneo FC, sebab hal ini hampir menimpa semua tim saat melakoni laga tandang. Bahkan ia kecewa dengan konferensi pers melawan Persib Bandung pekan lalu yang diselenggarakan jauh dari tempat PS TNI menginap.
Saat itu PS TNI memilih menginap di hotel yang terletak di Soreang Kabupaten Bandung karena laga tersebut diselenggarakan di Stadion Jalak Harupat, Soreang. Namun konferensi pers jelang pertandingan malah dilaksanakan di kantor Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung. "Kami menghabiskan waktu dua jam perjalanan ke kantor Persib dari tempat kami menginap. Belum lagi macet di jalan. Itu sangat merugikan," ungkapnya.
Eks pelatih timnas Indonesia ini menyarankan agar konferensi pers disesuaikan dengan kesiapan tim tamu. "Konferensi pers akan lebih baik dilakukan di hotel tempat tim tamu menginap. Itu seperti yang dilakukan di Eropa," tuturnya.
Sementara itu, Head Media Officer Borneo FC, Abe Hedly Sundana mengaku keluhan Ivan Kolev juga menjadi keluhan timnya. Borneo FC juga beberapa kali dirugikan dengan jadwal konferensi pers yang tak efisien.
Ia mencontohkan, saat bertanding di Lamongan, pihaknya harus membuang waktu istirahat tim diperjalanan karena saat itu Borneo FC memilih menginap di Surabaya, karena di Lamongan tidak ada hotel berbintang.
"Di Bandung, Bogor, Bali, Jayapura, Makassar, Padang dan banyak lagi, semua sama digelar siang hari. Ini keluhan yang sama dengan kita. Kita akan menyampaikan ini biar ada solusi, biar semua klub sama-sama enak kedepannya. Karena betul kata Ivan Kolev jadwal ini bisa mengganggu istirahat pemain," ucap Hedly.
Menurutnya jadwal konferensi pers sangat mengganggu jam istirahat tim. Pihaknya hanya punya jeda waktu 1-2 jam usai konferensi pers dan rapat koordinasi sebelum berlatih menjajal lapangan. Belum lagi pihaknya harus menghabiskan waktu perjalanan bolak-balik stadion-hotel.
"Ini sangat merugikan dan tidak efisien. Mengganggu jam istirahat pemain kami. Konferensi pers jam 14.00 hanya berlangsung 2-5 menit. Lalu kita kembali ke hotel dan jam 17.00 kita latihan lagi. Ini tidak bagus buat tim," kata Kolev di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (12/8).
Menurutnya ia tak bermaksud menyalahkan panpel Borneo FC, sebab hal ini hampir menimpa semua tim saat melakoni laga tandang. Bahkan ia kecewa dengan konferensi pers melawan Persib Bandung pekan lalu yang diselenggarakan jauh dari tempat PS TNI menginap.
Saat itu PS TNI memilih menginap di hotel yang terletak di Soreang Kabupaten Bandung karena laga tersebut diselenggarakan di Stadion Jalak Harupat, Soreang. Namun konferensi pers jelang pertandingan malah dilaksanakan di kantor Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung. "Kami menghabiskan waktu dua jam perjalanan ke kantor Persib dari tempat kami menginap. Belum lagi macet di jalan. Itu sangat merugikan," ungkapnya.
Eks pelatih timnas Indonesia ini menyarankan agar konferensi pers disesuaikan dengan kesiapan tim tamu. "Konferensi pers akan lebih baik dilakukan di hotel tempat tim tamu menginap. Itu seperti yang dilakukan di Eropa," tuturnya.
Sementara itu, Head Media Officer Borneo FC, Abe Hedly Sundana mengaku keluhan Ivan Kolev juga menjadi keluhan timnya. Borneo FC juga beberapa kali dirugikan dengan jadwal konferensi pers yang tak efisien.
Ia mencontohkan, saat bertanding di Lamongan, pihaknya harus membuang waktu istirahat tim diperjalanan karena saat itu Borneo FC memilih menginap di Surabaya, karena di Lamongan tidak ada hotel berbintang.
"Di Bandung, Bogor, Bali, Jayapura, Makassar, Padang dan banyak lagi, semua sama digelar siang hari. Ini keluhan yang sama dengan kita. Kita akan menyampaikan ini biar ada solusi, biar semua klub sama-sama enak kedepannya. Karena betul kata Ivan Kolev jadwal ini bisa mengganggu istirahat pemain," ucap Hedly.