
Jalani Laga Usiran di Bontang Borneo FC Samarinda Pantang Cengeng
Gagal memetik poin di laga terakhir kontra Bhayangkara FC, Borneo FC Samarinda memilih fokus ke laga berikutnya menjamu Persiba Balikpapan (25/9). Memilih Stadion Mulawarman di Bontang sebagai venue, duel bertajuk Derby Kaltim ini sekaligus laga kandang usiran perdana tim berjuluk Pesut Etam.
Harus main di Bontang, menjadi kerugian besar. Pelatih Borneo FC Iwan Setiawan cukup sedih karena laga digelar tanpa penonton.
"Bermain tanpa dukungan pasti jadi laga yang berat bagi kami. Status kandang tidak berarti apa-apa tanpa suporter," keluh Iwan.
Meski dihukum laga usiran, Iwan menegaskan timnya pantang memberikan poin ke kubu lawan. Nilai histori Stadion Mulawarman diharapkan bisa bertuah ke kubu Pesut Etam.
"Borneo FC mau bermain di mana aja siap. Kami tidak cengeng dengan kondisi saat ini. Ibaratnya seperti kopasus yang siap tempur," seloroh Iwan.
Menantang Persiba, Iwan dibebankan misi revans. Putaran pertama lalu, Borneo FC kalah 2-3 dari Beruang Madu. Tiga poin amat penting bagi Pesut Etam yang ingin kembali memanaskan papan tengan klasemen.
Mepetnya agenda pertandingan disebutkan Iwan tak mereduksi kekuatan tim. Dia masih memiliki waktu memaksimalkan persiapan di Stadion Segiri mulai sore ini (22/9).
"Lawan Bhayangkara FC anak-anak sudah bagus. Sekarang tinggal menjaga stamina mereka agar tidak kendur lawan Persiba," jelas Iwan.
Terlepas dari hukuman yang dijalani nanti, Iwan hanya berharap pengadil lapangan bisa jujur ambil keputusan. Keinginan sederhananya itu semata-mata demi kemajuan sepak bola Tanah Air.
Eks juru taktik Persebaya Surabaya itu menambahkan, kualitas pertandingan bisa tercederai dengan buruknya kualitas wasit. Hal itu sudah terbukti dua hari lalu saat timnya dirugikan banyak keputusan pengadil lapangan.
"Saya tidak banyak minta macam-macam. Kami siap main di mana saja asalkan wasitnya bisa adil. Itu saja sudah cukup," pungkas Iwan.
Harus main di Bontang, menjadi kerugian besar. Pelatih Borneo FC Iwan Setiawan cukup sedih karena laga digelar tanpa penonton.
"Bermain tanpa dukungan pasti jadi laga yang berat bagi kami. Status kandang tidak berarti apa-apa tanpa suporter," keluh Iwan.
Meski dihukum laga usiran, Iwan menegaskan timnya pantang memberikan poin ke kubu lawan. Nilai histori Stadion Mulawarman diharapkan bisa bertuah ke kubu Pesut Etam.
"Borneo FC mau bermain di mana aja siap. Kami tidak cengeng dengan kondisi saat ini. Ibaratnya seperti kopasus yang siap tempur," seloroh Iwan.
Menantang Persiba, Iwan dibebankan misi revans. Putaran pertama lalu, Borneo FC kalah 2-3 dari Beruang Madu. Tiga poin amat penting bagi Pesut Etam yang ingin kembali memanaskan papan tengan klasemen.
Mepetnya agenda pertandingan disebutkan Iwan tak mereduksi kekuatan tim. Dia masih memiliki waktu memaksimalkan persiapan di Stadion Segiri mulai sore ini (22/9).
"Lawan Bhayangkara FC anak-anak sudah bagus. Sekarang tinggal menjaga stamina mereka agar tidak kendur lawan Persiba," jelas Iwan.
Terlepas dari hukuman yang dijalani nanti, Iwan hanya berharap pengadil lapangan bisa jujur ambil keputusan. Keinginan sederhananya itu semata-mata demi kemajuan sepak bola Tanah Air.
Eks juru taktik Persebaya Surabaya itu menambahkan, kualitas pertandingan bisa tercederai dengan buruknya kualitas wasit. Hal itu sudah terbukti dua hari lalu saat timnya dirugikan banyak keputusan pengadil lapangan.
"Saya tidak banyak minta macam-macam. Kami siap main di mana saja asalkan wasitnya bisa adil. Itu saja sudah cukup," pungkas Iwan.