
Jamu BSU di Stadion Segiri PBFC Bakal Terapkan Permainan Cepat
Pusamania Borneo FC (PBFC) terus mematangkan strategi jelang bentrokan kontra Bhayangkara Surabaya United (BSU) di Stadion Segiri, Jumat (27/5) besok.
Berstatus sebagai tuan rumah tak lantas membuat pelatih kepala Pesut Etam, Dragan Djukanovic bisa tidur tenang. Menurut dia, BSU justru berpotensi memberikan kejutan.
Yang diungkapkan juru taktik berkebangsaan Montenegro itu sangat beralasan. Sebab, Rudi Widodo dan kawan-kawan baru saja menelan kekalahan 1-0 di kandang saat menjamu Sriwijaya FC (22/5). Tim besutan Ibnu Grahan tersebut dipastikan tampil ngotot agar tidak pulang dengan tangan hampa, apalagi konon mereka bakal mendapat dukungan 3000 Bharamania (sebutan pendukung BSU) dari atas tribun.
Situasi tersebut yang membuat Dragan mewanti-wanti timnya agar bermain lebih disiplin dan meminimalisasi kesalahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk membuat gol. "Bermain di kandang bukan jaminan 100 persen menang. Kami harus mewaspadai kejutan lawan (BSU), bagi kami semua pertandingan sangat penting, dan tentu kami ingin meraih poin maksimal yaitu tiga poin," tegasnya.
Pada sesi latihan di Stadion Segiri, Dragan menerapkan strategi taktis dengan satudua sentuhan. Dia mengatakan, permainan cepat dari kaki ke kaki akan lebih efektif ketimbang umpan-umpan jauh yang diterapkan pada empat laga yang dijalani Pesut Etam pada Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. "Kami selalu melakukan evaluasi dari pertandingan sebelumnya, dan akan terus melihat kekurangan mana yang harus dibenahi," tegasnya.
Saat bertandang ke Stadion Gelora Bangkalan (20/5), Dragan mengatakan, timnya sudah bermain sesuai ekspektasi. Hanya, Ponaryo Astaman dkk banyak mengandalkan bola udara sehingga sangat mudah untuk dibaca lawan. "Saya berharap anak-anak juga bisa ambil sesuatu dari pertandingan yang sudah dijalani, agar setiap pertandingan berikutnya bisa lebih baik," ujarnya.
Berstatus sebagai tuan rumah tak lantas membuat pelatih kepala Pesut Etam, Dragan Djukanovic bisa tidur tenang. Menurut dia, BSU justru berpotensi memberikan kejutan.
Yang diungkapkan juru taktik berkebangsaan Montenegro itu sangat beralasan. Sebab, Rudi Widodo dan kawan-kawan baru saja menelan kekalahan 1-0 di kandang saat menjamu Sriwijaya FC (22/5). Tim besutan Ibnu Grahan tersebut dipastikan tampil ngotot agar tidak pulang dengan tangan hampa, apalagi konon mereka bakal mendapat dukungan 3000 Bharamania (sebutan pendukung BSU) dari atas tribun.
Situasi tersebut yang membuat Dragan mewanti-wanti timnya agar bermain lebih disiplin dan meminimalisasi kesalahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk membuat gol. "Bermain di kandang bukan jaminan 100 persen menang. Kami harus mewaspadai kejutan lawan (BSU), bagi kami semua pertandingan sangat penting, dan tentu kami ingin meraih poin maksimal yaitu tiga poin," tegasnya.
Pada sesi latihan di Stadion Segiri, Dragan menerapkan strategi taktis dengan satudua sentuhan. Dia mengatakan, permainan cepat dari kaki ke kaki akan lebih efektif ketimbang umpan-umpan jauh yang diterapkan pada empat laga yang dijalani Pesut Etam pada Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. "Kami selalu melakukan evaluasi dari pertandingan sebelumnya, dan akan terus melihat kekurangan mana yang harus dibenahi," tegasnya.
Saat bertandang ke Stadion Gelora Bangkalan (20/5), Dragan mengatakan, timnya sudah bermain sesuai ekspektasi. Hanya, Ponaryo Astaman dkk banyak mengandalkan bola udara sehingga sangat mudah untuk dibaca lawan. "Saya berharap anak-anak juga bisa ambil sesuatu dari pertandingan yang sudah dijalani, agar setiap pertandingan berikutnya bisa lebih baik," ujarnya.