Kalah Tapi Borneo FC Bermain Sebener-benarnya Sepak Bola

Borneo FC Samarinda harus menerima kekalahan di pekan ke-20 dari tuan rumah Bali United dengan skor 3-2. Kekalahan yang terasa menyakitkan karena segara tim anak asuh Joaquin tampil lebih baik namun putusan wasit yang memberi kartu merah ke Gabriel Furtado di menit ke 56 dan VAR yang mengesahkan gol ketiga Bali merubah situasi. Selain itu Joaquin kepada media memberi catatan khusus kepada perilaku Bali United di lapangan yang terlalu banyak mengulur waktu dan seperti tak bermain sepak bola.

 

"Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah bukan terdengar seperti solusi karena saya tahu. Tapi klub besar dengan beberapa fasilitas terbaik dan juga merupakan satu klub terbesar, mereka harus mewakili nilai lain. Dan orang-orang yang ada di sana harus berperilaku berbeda. Kami meminta wasit untuk melihat diri kami sendiri hari ini karena kami tahu beberapa pemain telah diminta untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan terhadap pemain kami. Dan pada menit pertama, seseorang memasukkan lutut ke Mariano Peralta, pemain terbaik kami dan dia harus menahan rasa sakit selama sisa pertandingan. Tetapi kemudian, di babak kedua mereka melakukannya lagi saya tidak ingin membuang terlalu banyak waktu. Saya sangat menghormati rekan-rekan saya dan saya menghormati pelatih atas apa yang telah dia lakukan di negara ini dan seberapa suksesnya dia. Tapi ada beberapa hal yang bernilai dan saya juga menghormati lawan, yang bagi saya ketika anda melewati batas, saya kehilangan rasa hormat terhadap orang-orang. Jadi sangat sedih, sangat sedih bahwa wasit tidak menjaga nilai sepak bola dan pemain kami dengan lebih baik. Dan lagi, maaf untuk klub," terang Joaquin.

 

Namun dirinya tetap bangga dengan raihan yang sudah diberikan pemainnya di lapangan, meskipun bermain 10 pemain bisa mengejar 2 gol dan menampilkan sepak bola sebenarnya.

 

"Tapi terlepas dari itu, apa yang saya rasakan adalah sangat bangga. Sangat bangga. Dalam pertandingan ini, kami 100% yakin kami lebih baik. Kami lebih baik sebagai individu, kami lebih baik sebagai tim, saya lebih baik sebagai pelatih. Tapi sekali lagi, untuk menjadi bangga, kami tidak pernah menyerah, kami mendominasi pertandingan. Ya, kami membuat beberapa kesalahan. Kami memiliki pemain muda yang akan lebih baik setelah pertandingan ini setelah kesalahan yang mereka lakukan, karena itulah kesalahan ini berakhir. Tapi kamu tahu, kami berakhir dengan bermain dengan 10 pemain dan hanya kebobolan satu gol ketika kami bermain 11 melawan 11 dan kebobolan dua gol saat kami bermain dengan 10 pemain dalam kurangnya disiplin yang akan kami tangani dan itu kami harus lebih baik karena kami kesulitan bermain melawan 11 pemain dan cukup frustrasi yang dengan apa yang mereka coba lakukan. Tapi kemudian kami mencetak gol dengan melawan 11 pemain kemudian kami mencetak gol selanjutnya. Kami mendominasi, kami menciptakan peluang, kami menekan, kami merebut kembali bola. Jadi saya merasa bangga dengan tim saya, pemain saya, klub saya. Nilai-nilai yang kami wakili sebagai pelatih dan staf dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh para pemain hari ini. Seperti yang saya katakan, kami menjadi lebih baik setelah pertandingan ini, kami akan melanjutkan dan saya tahu kami akan naik ke klasemen dan kami akan menang," pungkasnya.