Kerinduan Nuriddin Terbayar Lunas
Satu pemain asing terakhir akhirnya tiba di Samarinda dan melengkapi Skuad Pesut Etam. Nuriddin Davronov kembali berlatih di Stadion Segiri pada Senin, 14 September. Nur, sapaannnya, tiba pada Sabtu minggu lalu dan menjalani swab test terlebih dahulu sebelum akhirnya mendapat izin berlatih setelah hasil swab testnya dinyatakan negatif.
Pemain asal Tajikistan ini pun mengungkapkan kerinduannya bermain sepakbola setelah lima bulan lamanya Liga 1 2020 vakum akibat pandemi Covid-19. Tak hanya rindu bermain sepakbola, ia pun juga rindu dengan rekan setimnya di Borneo FC Samarinda.
"Saya sangat bersyukur Visa saya diterima dan bisa kembali ke Samarinda. Saya sangat rindu sepakbola dan rindu dengan tim," ungkapnya.
Lama tak merumput membuat Nur harus melakukan adaptasi di lapangan. Hal ini juga dialami oleh Titus Bonai, Imanuel Wanggai, Francisco Torres dan Diogo Campos yang juga telat berkumpul bersama tim. Baginya, ini hal yang wajar. Terlebih, ia sudah lama tak berlatih bersama.
"Adaptasinya berjalan dengan baik, Alhamdulillah. Agak sulit setelah cukup lama beristirahat. Mungkin ini akan terasa di 7-10 hari pertama dan selanjutnya akan lebih terbiasa," ujarnya.
Pergantian pelatih pun juga disoroti oleh Nur. Baginya, sosok Mario Gomez bukanlah hal asing. Sebab, pada saat ia masih membela klub asal Tajikistan, Istiklol FC, timnya bertemu dengan pelatih asal Argentina ini di final AFC Cup 2015 saat Gomez masih mengarsiteki klub asal Malaysia, Johor Darul Ta'zim. Ia pun menyambut baik kedatangan Gomez dan juga pelatih fisik Marcos Gonzales ke keluarga besar Borneo FC Samarinda.
"Gomez adalah pelatih yang bagus dan sosok yang baik. Saya melihat dia ketika dia bekerja di Johor Darul Takzim. Saya bertemu dengan mereka di final AFC Cup 2015. Staff pelatih pun juga sangat bagus. Tim ini sudah seperti keluaga besar dan saya rasa tahun ini kami akan mempunyai kesempatan bagus untuk menunjukkan diri kami dan meraih juara. Insya Allah.
Pemain asal Tajikistan ini pun mengungkapkan kerinduannya bermain sepakbola setelah lima bulan lamanya Liga 1 2020 vakum akibat pandemi Covid-19. Tak hanya rindu bermain sepakbola, ia pun juga rindu dengan rekan setimnya di Borneo FC Samarinda.
"Saya sangat bersyukur Visa saya diterima dan bisa kembali ke Samarinda. Saya sangat rindu sepakbola dan rindu dengan tim," ungkapnya.
Lama tak merumput membuat Nur harus melakukan adaptasi di lapangan. Hal ini juga dialami oleh Titus Bonai, Imanuel Wanggai, Francisco Torres dan Diogo Campos yang juga telat berkumpul bersama tim. Baginya, ini hal yang wajar. Terlebih, ia sudah lama tak berlatih bersama.
"Adaptasinya berjalan dengan baik, Alhamdulillah. Agak sulit setelah cukup lama beristirahat. Mungkin ini akan terasa di 7-10 hari pertama dan selanjutnya akan lebih terbiasa," ujarnya.
Pergantian pelatih pun juga disoroti oleh Nur. Baginya, sosok Mario Gomez bukanlah hal asing. Sebab, pada saat ia masih membela klub asal Tajikistan, Istiklol FC, timnya bertemu dengan pelatih asal Argentina ini di final AFC Cup 2015 saat Gomez masih mengarsiteki klub asal Malaysia, Johor Darul Ta'zim. Ia pun menyambut baik kedatangan Gomez dan juga pelatih fisik Marcos Gonzales ke keluarga besar Borneo FC Samarinda.
"Gomez adalah pelatih yang bagus dan sosok yang baik. Saya melihat dia ketika dia bekerja di Johor Darul Takzim. Saya bertemu dengan mereka di final AFC Cup 2015. Staff pelatih pun juga sangat bagus. Tim ini sudah seperti keluaga besar dan saya rasa tahun ini kami akan mempunyai kesempatan bagus untuk menunjukkan diri kami dan meraih juara. Insya Allah.