Kisah Rendy Sebulan di Samarinda

Sudah sebulan Rendy Armando Kakasih menjadi bagian dari skuat Borneo FC. Dia didatangkan pada jendela transfer paruh musim untuk memperkuat lini depan Pesut Etam.

Bisa bergabung dengan klub Liga 1 adalah impian yang menjadi kenyataan untuknya. Pemain asal Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, itu bahkan rela jauh dari keluarga demi membangun masa depan dari dunia kulit bundar. Dia mengadu nasib ke sejumlah klub di Jakarta. Sayang, keberuntungan tidak berpihak kepadanya.

Kesempatan lain tiba. Dia mendengar Borneo FC menggelar pemusatan latihan alias training camp (TC) di Malang. Dia pun meminta izin ikut berlatih. Di sanalah awal mula Gomez tertarik dengan talenta Rendy.

Karena kepincut, Gomez pun mengundang Rendy untuk ikut tim ke Kaltim. Manajer (Dandri Dauri) langsung mem-booking tiket untuk saya. Saya disuruh ikut ke Kaltim, kenang dia. Sejak itulah Rendy kemudian mendapat kepastian untuk bergabung dalam skuat tim Kota Tepian.

Sebulan berlalu, Rendy belum banyak menikmati keindahan Samarinda. Namun, satu hal yang Rendy cari dan sudah dia temukan, yaitu Mieche. Penganan khas tempat tinggalnya. "Saya cari itu sama Dirga," jelas pria kelahiran 26 Juni 1994 itu.

Mieche merupakan makanan olahan dengan bahan baku utama daging babi. Dilengkapi kuah yang sedap membuat hidangan itu selalu membuatnya tak bisa lupa. "Kalau rindu sama kampung halaman, saya makan itu," ucap pria berkulit putih itu. Selain Mieche, dia kerap mencari warung yang menyediakan Rawon. Rendy mengatakan lebih menyukai hidangan dengan cita rasa daging.