
Kompetisi Tak Jelas, Pesut Etam Terus Berlatih PBFC Berencana Datangkan Klub Malaysia ke Samarinda
Belum jelasnya kepastian kapan kelanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) bertajuk QNB League 2015 membuat Pusamania Borneo FC (PBFC) berencana mendatangkan sejumlah klub asal Malaysia ke Samarinda.
Laga yang akan dikemas dalam sebuh turnamen mini yang diikuti klub negeri jiran tersebut dimaksud untuk melampiaskan hasrat mengebu skuad Pesut Etam akan keperluan kompetisi berkelas. "Dalam waktu dekat akan kami rapatkan agenda tersebut," urai H. Nabil Husein Said Amin, Presiden PBFC.
Meski masih sekedar wacana, selain klub asal Malaysia, sejumlah klub di Indonesia juga akan diundang. "Kalau dari Malaysia kita akan undang Selangor PKNS, semoga ini bisa menjadi turnamen besar, apalagi masyarakat di Samarinda sudah merindukan hiburan di lapangan hijau," paparnya.
Disisi lain, skuad Pesut Etam menjadi satu-satunya tim di Pulau Kalimantan yang masih berlatih serius. Pasalnya, tiga klub lainnya, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan dan Barito Putera sudah meliburkan pemainnya. Hal ini dilakukan sebagai imbas tidak adanya kesepakatan antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dengan seluruh klub pada pertemuan di Jakarta, Senin (29/4) kemarin.
Laga yang akan dikemas dalam sebuh turnamen mini yang diikuti klub negeri jiran tersebut dimaksud untuk melampiaskan hasrat mengebu skuad Pesut Etam akan keperluan kompetisi berkelas. "Dalam waktu dekat akan kami rapatkan agenda tersebut," urai H. Nabil Husein Said Amin, Presiden PBFC.
Meski masih sekedar wacana, selain klub asal Malaysia, sejumlah klub di Indonesia juga akan diundang. "Kalau dari Malaysia kita akan undang Selangor PKNS, semoga ini bisa menjadi turnamen besar, apalagi masyarakat di Samarinda sudah merindukan hiburan di lapangan hijau," paparnya.
Disisi lain, skuad Pesut Etam menjadi satu-satunya tim di Pulau Kalimantan yang masih berlatih serius. Pasalnya, tiga klub lainnya, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan dan Barito Putera sudah meliburkan pemainnya. Hal ini dilakukan sebagai imbas tidak adanya kesepakatan antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dengan seluruh klub pada pertemuan di Jakarta, Senin (29/4) kemarin.