
Koreo Tahun Lahir Pusamania Bikin Bangga
Ada yang berbeda di laga kandang Pusamania Borneo FC melawan Bali United dalam lanjutan Torabika Soccer Chmapionships (TSC) A di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (11/9) lalu.
Tapi, bukan gelontoran empat gol yang menentukan kemenangan Pesut Etam, melainkan aksi memukau fans fanatik PBFC yakni Pusamania.
Pada saat pertandingan berlangsung, koreo yang memakai alat kertas berwarna orange-hitam serta putih dan merangkai angka 1994 tahun kelahiran suporter Pusamania menjadi pembeda suasana di dalam satdion Segiri saat itu.
Aksi itu, Bukan hanya mendatangkan decak kagum para penonton di stadion saja, sang komentator yang membawakan acara pertandingan itu tak ketinggalan mengungkapkan kekagumanan terhadap kreativitas Pusamania itu.
Salah seorang pentolan Pusamania, Saiful Kahfi mengungkapkan persiapan untuk kroeo itu memakan waktu satu pekan. Sebelumnya, mereka hanya melakukan koreo dengan dua warna tapi kali ini menampilkan hal yang berbeda.
"Koreo itu memang sudah sejak seminggu lalu dipersiapkan. Selama ini kami hanya main koreo dua warna bukan tulisan. Nah, baru tadi lawan Bali United, kami pakai huruf, 1994. Itu diambil dari tahun lahir kelompok suporter Pusamania," kata Saiful.
Menurut Saiful, apa yang dilakukan ribuan Pusamnia itu tak terlepas dari keinginan mereka untuk kembali mengairahkan tribun tempat mereka meneriakan yel-yel penyemangat bagi skuad pesut Etam yang sedang berlaga.
"Kami ingin mengembalikkan lagi euforia diatas tribun Stadion Segiri seperti dulu. Caranya ya dengan terus berkreasi seperti ini, koreo ini akan terus dilakukan di setiap pertandingan kandang," ujarnya.
Bukan hanya itu, kata Saiful semua suporter yang berada di Samarinda, yang ikut beraksi dalam koreo itu sangat bangga menjadi bagian dari sejarah dimana mereka mampu menunjukan eksitensinya dengan menampilkan yang terbaik dalam mendukung tim kesayangan Pesut Etam.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari sejarah ini, terus mendukung perjuangan tim kebanggaan diatas tribun apapun kondisinya, tanpa memperdulikan komentar miring orang, karena pada hakekatnya yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu," pungkas Saiful Kahfi.
Tapi, bukan gelontoran empat gol yang menentukan kemenangan Pesut Etam, melainkan aksi memukau fans fanatik PBFC yakni Pusamania.
Pada saat pertandingan berlangsung, koreo yang memakai alat kertas berwarna orange-hitam serta putih dan merangkai angka 1994 tahun kelahiran suporter Pusamania menjadi pembeda suasana di dalam satdion Segiri saat itu.
Aksi itu, Bukan hanya mendatangkan decak kagum para penonton di stadion saja, sang komentator yang membawakan acara pertandingan itu tak ketinggalan mengungkapkan kekagumanan terhadap kreativitas Pusamania itu.
Salah seorang pentolan Pusamania, Saiful Kahfi mengungkapkan persiapan untuk kroeo itu memakan waktu satu pekan. Sebelumnya, mereka hanya melakukan koreo dengan dua warna tapi kali ini menampilkan hal yang berbeda.
"Koreo itu memang sudah sejak seminggu lalu dipersiapkan. Selama ini kami hanya main koreo dua warna bukan tulisan. Nah, baru tadi lawan Bali United, kami pakai huruf, 1994. Itu diambil dari tahun lahir kelompok suporter Pusamania," kata Saiful.
Menurut Saiful, apa yang dilakukan ribuan Pusamnia itu tak terlepas dari keinginan mereka untuk kembali mengairahkan tribun tempat mereka meneriakan yel-yel penyemangat bagi skuad pesut Etam yang sedang berlaga.
"Kami ingin mengembalikkan lagi euforia diatas tribun Stadion Segiri seperti dulu. Caranya ya dengan terus berkreasi seperti ini, koreo ini akan terus dilakukan di setiap pertandingan kandang," ujarnya.
Bukan hanya itu, kata Saiful semua suporter yang berada di Samarinda, yang ikut beraksi dalam koreo itu sangat bangga menjadi bagian dari sejarah dimana mereka mampu menunjukan eksitensinya dengan menampilkan yang terbaik dalam mendukung tim kesayangan Pesut Etam.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari sejarah ini, terus mendukung perjuangan tim kebanggaan diatas tribun apapun kondisinya, tanpa memperdulikan komentar miring orang, karena pada hakekatnya yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu," pungkas Saiful Kahfi.