Manajemen PBFC Tangkap Basah Pelaku Suap Penggawa Pesut Etam Diminta Mengalah Hadapi Persebaya
Mafia sepak bola tertangkap tangan saat berusaha menyuap pemain Pusamania Borneo FC (PBFC), Selasa (7/4/) malam. Yang mengejutkan, tindakan tidak terpuji itu ternyata datang dari mantan pemain Persebaya Surabaya dan Arema Indonesia (LPI), berinisial JI.
Ia ditangkap pengurus Pusammania Borneo Football Club (PBFC) di restoran cepat saji Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 22.00 Wita. Bahkan sempat terjadi perkelahian antara pengurus PBFC lawan Johan Ibo. "Saya sempat kena pukul, jadi kami lakukan perlawanan," kata Manajer Pusamania Borneo, Dandri Dauri.
Akhirnya JI berhasil ditangkap manajemen PBFC, dan dibawa ke Hotel Inna Simpang, tempat tim Pesut Etam menginap selama di Surabaya. Johan pun diinterogasi.
Menurut Dandri, ternyata tidak hanya JI yang berusaha menyuap pemain Pusamania. Terdapat pemain asing yang bersama JI saat itu. Pemain tersebut berasal dari Mali dan pernah bermain di Indonesia. "Tapi dia berhasil kabur saat hendak kami tangkap," kata Dandri.
Dalam keterangannya, JI berusaha menyuap tiga pemain PBFC agar mengalah saat melawan Persebaya Surabaya. Lebih lanjut, Dandri menceritakan, kasus ini terungkap saat pemain yang hendak disuap, menceritakan hal ini pada manajemen. Bahkan JI sempat masuk ke kamar pemain untuk berbicara langsung, saat istirahat makan siang.
"Ada tiga pemain yang berusaha dia suap. Satu pemain ditemui langsung, satu pemain dihubungi lewat telepon, satu lagi belum sempat dihubungi," kata Dandri, yang enggan menyebutkan siapa saja pemain yang hendak disuap.
Masih belum jelas apa motif dari penyuapan ini. Apakah suruhan dari pihak Persebaya, atau lainnya. Dandri juga belum bisa memastikan kedua mafia tersebut disuruh siapa. Namun besar kemungkinan itu adalah suruhan dari bandar judi.
"Kayaknya ini jaringan bandar judi. Di handphone dia ada kontak yang ditulis bandar, dan lainnya. Banyak pihak yang terlibat, mulai dari mantan pemain sepak bola, agen pemain, dan pemilik klub," tambah Dandri.
Atas kejadian ini, PBFC langsung ambil tindakan. Selain melaporkan kasus ini kepada federasi sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI dan operator liga, PT Liga Indonesia. PBFC juga langsung membawa pelaku ke pihak berwajib dan berniat lakukan tindak pidana dan perdana. "Karena ini sudah jelas-jelas merugikan orang lain, dalam hal ini kami yang dirugikan, biar pihak berwajib lakukan pengembangan," pungkasnya.
Ia ditangkap pengurus Pusammania Borneo Football Club (PBFC) di restoran cepat saji Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 22.00 Wita. Bahkan sempat terjadi perkelahian antara pengurus PBFC lawan Johan Ibo. "Saya sempat kena pukul, jadi kami lakukan perlawanan," kata Manajer Pusamania Borneo, Dandri Dauri.
Akhirnya JI berhasil ditangkap manajemen PBFC, dan dibawa ke Hotel Inna Simpang, tempat tim Pesut Etam menginap selama di Surabaya. Johan pun diinterogasi.
Menurut Dandri, ternyata tidak hanya JI yang berusaha menyuap pemain Pusamania. Terdapat pemain asing yang bersama JI saat itu. Pemain tersebut berasal dari Mali dan pernah bermain di Indonesia. "Tapi dia berhasil kabur saat hendak kami tangkap," kata Dandri.
Dalam keterangannya, JI berusaha menyuap tiga pemain PBFC agar mengalah saat melawan Persebaya Surabaya. Lebih lanjut, Dandri menceritakan, kasus ini terungkap saat pemain yang hendak disuap, menceritakan hal ini pada manajemen. Bahkan JI sempat masuk ke kamar pemain untuk berbicara langsung, saat istirahat makan siang.
"Ada tiga pemain yang berusaha dia suap. Satu pemain ditemui langsung, satu pemain dihubungi lewat telepon, satu lagi belum sempat dihubungi," kata Dandri, yang enggan menyebutkan siapa saja pemain yang hendak disuap.
Masih belum jelas apa motif dari penyuapan ini. Apakah suruhan dari pihak Persebaya, atau lainnya. Dandri juga belum bisa memastikan kedua mafia tersebut disuruh siapa. Namun besar kemungkinan itu adalah suruhan dari bandar judi.
"Kayaknya ini jaringan bandar judi. Di handphone dia ada kontak yang ditulis bandar, dan lainnya. Banyak pihak yang terlibat, mulai dari mantan pemain sepak bola, agen pemain, dan pemilik klub," tambah Dandri.
Atas kejadian ini, PBFC langsung ambil tindakan. Selain melaporkan kasus ini kepada federasi sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI dan operator liga, PT Liga Indonesia. PBFC juga langsung membawa pelaku ke pihak berwajib dan berniat lakukan tindak pidana dan perdana. "Karena ini sudah jelas-jelas merugikan orang lain, dalam hal ini kami yang dirugikan, biar pihak berwajib lakukan pengembangan," pungkasnya.