Mencari Skema Terbaik The Spesial Wan Kerja Keras Utak-Atik Formasi
Untuk mengejar tambahan pundi gol, Borneo FC sejauh ini terus kerap mengubah formasi. Bahkan saat melawan Persiba Balikpapan, Senin (25/9) lalu formasi yang dicoba sempat tak berjalan. Alhasil, sejauh ini staf pelatih masih terus mengutak-atik formasi yang pas untuk menjadi pakem tim.
Biasa bermain dengan pola 4-3-2-1, Lerby Eliandry dkk pernah mencoba formasi lain. Mulai formasi baku 4-4-2 dan 3-5-2 sampai 4-3-1-2, tetapi semuanya tak berjalan maksimal. Sehingga Iwan Setiawan selaku pelatih Borneo FC mengaku siap mencari komposisi yang pas untuk tim. Sebenarnya formasi 4-3-1-2 itu satu solusi terbaik. Sebab pada dua game terakhir, kita tahu shane mencetak gol. Saya ingin maksimalkan itu, ucap Iwan.
Hanya saja ia kebingungan untuk menempatkan pemain yang berposisi di belakang dua striker sebagai playmaker. Nama Abdul Aziz Lutfi Akbar pun diplot mengemban tugas pengatur serangan. Hanya saja ia tampak tak puas. Karakter Aziz sebagai gelandang yang kuat possesion ball. Padahal playmaker itu pengumpan dan mendorong bola ke depan, urainya.
Selain itu, ia menilai penetrasi kapten tim PON 2016 Jawa Barat itu masih kurang maksimal. Serta tak bisa memanfaatkan beberapa ruang kosong pada lini tengah lawan. Tapi hal itu karena memang karakter permainan Aziz yang berbeda. Harusnya dia bisa lihat mana kesempatan berada di belakang striker dan mengirim umpan terobosan, tuturnya
Masih terkait formasi 4-3-1-2, secara teknis Iwan juga menjelaskan soal posisi Lerby yang disebutnya bermain half space. Atau bermain lebih ke dalam dari Smeltz sebagai ujung tombak. Tapi di bagian kiri. Tapi hasilnya juga kurang maksimal, padahal kita ingin manfaatkan dua striker ini, bebernya.
Akhirnya keputusan 4-3-1-2 diubahnya pada laga tersebut. Mengingat Borneo perlu kemenangan melawan Persiba Balikpapan. Sementara formasi uji coba itu kurang berjalan bagus. Maka saya inisiatif merubah formasinya kembali ke formasi yang biasa dipakai Borneo. Dan meminta pengorbanan pemain untuk bisa bermain di posisi yang lain, ungkapnya.
Kendati demikian ia tetap akan melakukan berbagai perubahan formasi hingga mendapat komposisi yang pas. Bahkan ia menyebut penetapan skema bermain ini akan bersifat situasional. Jadi kami akan lihat tim yang akan dilawan, seperti apa kekuatannya, pola penyerangan dan bertahannya serta lainnya, tandasnya.
Biasa bermain dengan pola 4-3-2-1, Lerby Eliandry dkk pernah mencoba formasi lain. Mulai formasi baku 4-4-2 dan 3-5-2 sampai 4-3-1-2, tetapi semuanya tak berjalan maksimal. Sehingga Iwan Setiawan selaku pelatih Borneo FC mengaku siap mencari komposisi yang pas untuk tim. Sebenarnya formasi 4-3-1-2 itu satu solusi terbaik. Sebab pada dua game terakhir, kita tahu shane mencetak gol. Saya ingin maksimalkan itu, ucap Iwan.
Hanya saja ia kebingungan untuk menempatkan pemain yang berposisi di belakang dua striker sebagai playmaker. Nama Abdul Aziz Lutfi Akbar pun diplot mengemban tugas pengatur serangan. Hanya saja ia tampak tak puas. Karakter Aziz sebagai gelandang yang kuat possesion ball. Padahal playmaker itu pengumpan dan mendorong bola ke depan, urainya.
Selain itu, ia menilai penetrasi kapten tim PON 2016 Jawa Barat itu masih kurang maksimal. Serta tak bisa memanfaatkan beberapa ruang kosong pada lini tengah lawan. Tapi hal itu karena memang karakter permainan Aziz yang berbeda. Harusnya dia bisa lihat mana kesempatan berada di belakang striker dan mengirim umpan terobosan, tuturnya
Masih terkait formasi 4-3-1-2, secara teknis Iwan juga menjelaskan soal posisi Lerby yang disebutnya bermain half space. Atau bermain lebih ke dalam dari Smeltz sebagai ujung tombak. Tapi di bagian kiri. Tapi hasilnya juga kurang maksimal, padahal kita ingin manfaatkan dua striker ini, bebernya.
Akhirnya keputusan 4-3-1-2 diubahnya pada laga tersebut. Mengingat Borneo perlu kemenangan melawan Persiba Balikpapan. Sementara formasi uji coba itu kurang berjalan bagus. Maka saya inisiatif merubah formasinya kembali ke formasi yang biasa dipakai Borneo. Dan meminta pengorbanan pemain untuk bisa bermain di posisi yang lain, ungkapnya.
Kendati demikian ia tetap akan melakukan berbagai perubahan formasi hingga mendapat komposisi yang pas. Bahkan ia menyebut penetapan skema bermain ini akan bersifat situasional. Jadi kami akan lihat tim yang akan dilawan, seperti apa kekuatannya, pola penyerangan dan bertahannya serta lainnya, tandasnya.