Mental Jadi Poin Penting

Kepastian Liga 1 pada 27 Agustus mendatang, membuat seluruh pemain antusias menyambutnya. Sebab lebih dari setahun pemain tak pernah menjalani pertandingan reguler, selain mengikuti turnamen Piala Menpora beberapa waktu lalu. Beberapa kali penundaan membuat mental pemain jadi terganggu. Sebab selain tak bisa bermain, mereka juga harus tetap menafkahi keluarga dari sepak bola. Sementara kejelasan kompetisi baru saja mereka dapatkan saat ini.

Asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin mengatalkan faktor mental saat ini menjadi hal paling penting dalam persiapan pemain.

Kami sudah melakukan persiapan cukup lama. Tapi kompetisi tak kunjung dimulai. Hal itu jelas menganggu mental pemain. Namun sekarang kepastian sudah 80 persen dan saya yakin pemain sangat bersemangat menyambutnya, ujar Amir, sapaan akrab Ahmad Amiruddin.

Dikatakannya lagi, meningkatkan mental pemain menjadi hal terpenting saat ini. Pemain harus disuntik semangat agar bisa memperlihatkan hasil latihan mereka selama ini.

Kalau dari sisi fisik kami dari tim pelatih berani memastikan tak masalah. Masalahnya memang di mental. Tapi semoga saja pemain Borneo FC sudah menemukan kembali kepercayaan diri mereka. Sebab itu dengan percaya diri, mental mereka pun akan ikut terangkat, ujarnya lagi.

Salah satu kendala dihadapi Borneo FC saat ini lanjut Amir, tak adanya lawan uji coba sepadan. Padahal hal tersebut sangat dibutuhkan menjelang kompetisi dimulai. Dua tim dari Liga 2, Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan disebut Amir tak bisa diajak latihan bersama karena sedang libur.

Kalau tim-tim lokal banyak aja sih yang bisa diajak uji coba. Tapi karena kami mau kompetisi, kami mau cari lawan yang sudah pasti aman dari sisi protokol kesehatan. Makanya kami mau ajak Mitra Kukar dan Persiba. Sayangnya mereka tengah libur saat ini, beber Amir.

Keinginan menjalani uji coba di luar Samarinda atau mendatangkan tim Liga 1 atau Liga 2 ke Samarinda, sebenarnya sempat diwacanakan manajemen jauh-jauh hari sebelumnya.

Namun saat ini semua tim terkendala PPKM yang diterapkan di banyak provinsi, termasuk Kaltim. Jadi kami maksimalkan saja latihan di Samarinda, pungkasnya.