Nurdiansyah Tertantang Untuk Konsisten
Sosok pelatih Mario Gomez memang dikenal sebagai pelatih dengan taktik dan strategi jitu. Hal itu bisa dilihat dari pencapaian Borneo FC saat ini. Dari 14 laga terakhir, Pesut Etam hanya sekali merasakan kekalahan. Yakni saat takluk di kandang Bali United di akhir putaran pertama.
Selain pintar meramu taktik, Gomez juga pintar melihat potensi pemain. Beberapa pemain muda yang ia lihat dari tim junior, langsung diangkut ke skuad senior. M Sihran, Nurdiansyah, Aldjufri Daud adalah tiga pemain muda yang diberinya kepercayaan merasakan atmosfer Liga 1. Sihran bahkan menjadi idola baru di Samarinda, setelah dalam tiga laga terakhir selalu mencetak gol. Satu nama lain yang sudah menyumbang gol adalah Nurdiansyah. Pemain berposisi stopper tersebut langsung mencetak gol dalam debutnya saat bertemu PSS Sleman.
Apa yang diberikan Gomez kepada pemain muda, mendapat apresiasi besar dari Nurdi sapaan Nurdiansyah. "Ya, saya sangat bersyukur musim ini pemain muda mendapat panggung yang cukup banyak menit bermainnya oleh pelatih. Saya pikir itu sangat bagus untuk perkembangan kami sebagai pemain muda kedepannya. Semakin banyak menit bermain, semakin banyak juga pengalaman yang kita dapat," ujar Nurdin.
Nurdin mengakui, perkembangan pemain muda tak lepas dari bimbingan pemain senior dalam tim. Saat latihan, para senior kerap memberikan bimbingan agar pemain muda bisa bermain lebih dewasa.
"Pemain senior punya andil besar bagi kita berkembang sampai saat ini. Mereka sering memberi kami masukan bagaimana menyikapi suatu masalah di atas lapangan. Faktor kekeluargaan yang kental, menambah semuanya menjadi lebih mudah di lapangan," terangnya.
Saat ini Nurdin menjadi salah satu dari 19 pemain yang diboyong ke Bekasi. Nurdin pun mengaku siap memberikan kemampuannya jika mendapat kepercayaan dari pelatih. Saat ini dirinya hanya fokus menjalani latihan.
Pemain itu tugasnya latihan. Kalau soal dimainkan atau tidak, itu tinggal bagaimana pelatih mengatur sesuai taktik dan strategi. Saya pribadi siap setiap saat jika dimainkan. Main sejak menit awal siap, main sebagai pengganti pun saya siap, tambahnya.
Jelang lawan Bhayangkara FC, Nurdin mengakui juara Liga 1 edisi perdana tersebut punya kekuatan bagus di semua lini. Kehadiran pelatih baru, membuat Bhayangkara FC semakin tangguh saat ini.
"Kalau saya dimainkan melawan Bhayangkara, saya pasti siap. Semua tergantung pelatih. Tapi yang pasti lawan kita kali ini adalah tim bagus. Mereka punya striker pengalaman yang cukup bahaya, yakni Herman Dzumafo. Meski tak muda lagi, tapi Dzumafo bisa efektif di depan gawang. Semoga saja kita bisa membawa angka di pertandingan nanti, tegasnya.
Selain pintar meramu taktik, Gomez juga pintar melihat potensi pemain. Beberapa pemain muda yang ia lihat dari tim junior, langsung diangkut ke skuad senior. M Sihran, Nurdiansyah, Aldjufri Daud adalah tiga pemain muda yang diberinya kepercayaan merasakan atmosfer Liga 1. Sihran bahkan menjadi idola baru di Samarinda, setelah dalam tiga laga terakhir selalu mencetak gol. Satu nama lain yang sudah menyumbang gol adalah Nurdiansyah. Pemain berposisi stopper tersebut langsung mencetak gol dalam debutnya saat bertemu PSS Sleman.
Apa yang diberikan Gomez kepada pemain muda, mendapat apresiasi besar dari Nurdi sapaan Nurdiansyah. "Ya, saya sangat bersyukur musim ini pemain muda mendapat panggung yang cukup banyak menit bermainnya oleh pelatih. Saya pikir itu sangat bagus untuk perkembangan kami sebagai pemain muda kedepannya. Semakin banyak menit bermain, semakin banyak juga pengalaman yang kita dapat," ujar Nurdin.
Nurdin mengakui, perkembangan pemain muda tak lepas dari bimbingan pemain senior dalam tim. Saat latihan, para senior kerap memberikan bimbingan agar pemain muda bisa bermain lebih dewasa.
"Pemain senior punya andil besar bagi kita berkembang sampai saat ini. Mereka sering memberi kami masukan bagaimana menyikapi suatu masalah di atas lapangan. Faktor kekeluargaan yang kental, menambah semuanya menjadi lebih mudah di lapangan," terangnya.
Saat ini Nurdin menjadi salah satu dari 19 pemain yang diboyong ke Bekasi. Nurdin pun mengaku siap memberikan kemampuannya jika mendapat kepercayaan dari pelatih. Saat ini dirinya hanya fokus menjalani latihan.
Pemain itu tugasnya latihan. Kalau soal dimainkan atau tidak, itu tinggal bagaimana pelatih mengatur sesuai taktik dan strategi. Saya pribadi siap setiap saat jika dimainkan. Main sejak menit awal siap, main sebagai pengganti pun saya siap, tambahnya.
Jelang lawan Bhayangkara FC, Nurdin mengakui juara Liga 1 edisi perdana tersebut punya kekuatan bagus di semua lini. Kehadiran pelatih baru, membuat Bhayangkara FC semakin tangguh saat ini.
"Kalau saya dimainkan melawan Bhayangkara, saya pasti siap. Semua tergantung pelatih. Tapi yang pasti lawan kita kali ini adalah tim bagus. Mereka punya striker pengalaman yang cukup bahaya, yakni Herman Dzumafo. Meski tak muda lagi, tapi Dzumafo bisa efektif di depan gawang. Semoga saja kita bisa membawa angka di pertandingan nanti, tegasnya.