
PBFC II vs Arema FC Demi Harga Diri Kalimantan
Laga puncak Piala Presiden 2017 akan tersaji Minggu (12/3) di Stadion Pakansari, Bogor. Dua klub terbaik akan bertarung memperebutkan trofi bergengsi di tanah air itu.
Ialah Pusamania Borneo FC (PBFC) II dan Arema FC yang akan saling adu kekuatan. Keduanya lolos ke babak final setelah mengalahkan sederet tim unggulan lain.
Menariknya, PBFC II sebagai wakil Kalimantan lolos ke final justru berstatus sebagai tim non unggulan. Ya, tim asal Samarinda ini jadi 'pembunuh' tim raksasa pada turnamen kali ini. Sebut saja, Persib Bandung sebagai juara mereka taklukkan pada babak semifinal.
"Kami bermain dengan bahagia, tanpa tekanan dan hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kejayaan tim yang kami bela, soal rezeki itu sudah ada yang atur, yang jelas kami hanya berusaha memberikan yang terbaik," ujar Asri Akbar, kapten PBFC II sehari jelang babak final Piala Presiden 2017.
Tidak adanya tekanan harus juara memang menjadi keuntungan tersendiri bagi tim berjuluk Pesut Etam itu. Ya, seperti diketahui untuk meraih gelar juara ternyata bukan menjadi target utama bagi Pesut Etam. Sebab, mereka lebih fokus untuk mempersiapkan tim di kompetisi resmi bertajuk Liga 1 2017, April mendatang. "Sebenarnya kami tidak punya target untuk juara. Sebab, kami hanya mau melihat tim ini sebaik mungkin," kata Nabil.
Namun, lolos ke babak final merupakan situasi langka yang tak akan mudah terulang. Untuk itu, target menjadi juara pun diusung skuad Pesut Etam. Hal itu diungkapkan pelatih kepala PBFC II, Ricky Nelson. "Tinggal selangkah lagi untuk menjadi juara, anak-anak sangat bernafsu meraihnya, apalagi ini demi harga diri Kalimantan, semoga kami bisa mengukir sejarah untuk tim ini," pungkasnya.
Sementara itu, Arema FC juga menargetkan hal serupa. Tim besutan Aji Santoso itu berhasrat besar mengalahkan PBFC II. Meski mengakui bahwa meraih kemenangan atas PBFC II bukan hal yang mudah, optimistis tetap diperlihatkan kubu Singo Edan. Apalagi dukungan puluhan ribu pendukung setia mereka, Aremania yang terbantukan jarak lebih dekat dibanding suporter PBFC yang harus lintas pulau dipastikan akan lebih dominasi.
Ialah Pusamania Borneo FC (PBFC) II dan Arema FC yang akan saling adu kekuatan. Keduanya lolos ke babak final setelah mengalahkan sederet tim unggulan lain.
Menariknya, PBFC II sebagai wakil Kalimantan lolos ke final justru berstatus sebagai tim non unggulan. Ya, tim asal Samarinda ini jadi 'pembunuh' tim raksasa pada turnamen kali ini. Sebut saja, Persib Bandung sebagai juara mereka taklukkan pada babak semifinal.
"Kami bermain dengan bahagia, tanpa tekanan dan hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kejayaan tim yang kami bela, soal rezeki itu sudah ada yang atur, yang jelas kami hanya berusaha memberikan yang terbaik," ujar Asri Akbar, kapten PBFC II sehari jelang babak final Piala Presiden 2017.
Tidak adanya tekanan harus juara memang menjadi keuntungan tersendiri bagi tim berjuluk Pesut Etam itu. Ya, seperti diketahui untuk meraih gelar juara ternyata bukan menjadi target utama bagi Pesut Etam. Sebab, mereka lebih fokus untuk mempersiapkan tim di kompetisi resmi bertajuk Liga 1 2017, April mendatang. "Sebenarnya kami tidak punya target untuk juara. Sebab, kami hanya mau melihat tim ini sebaik mungkin," kata Nabil.
Namun, lolos ke babak final merupakan situasi langka yang tak akan mudah terulang. Untuk itu, target menjadi juara pun diusung skuad Pesut Etam. Hal itu diungkapkan pelatih kepala PBFC II, Ricky Nelson. "Tinggal selangkah lagi untuk menjadi juara, anak-anak sangat bernafsu meraihnya, apalagi ini demi harga diri Kalimantan, semoga kami bisa mengukir sejarah untuk tim ini," pungkasnya.
Sementara itu, Arema FC juga menargetkan hal serupa. Tim besutan Aji Santoso itu berhasrat besar mengalahkan PBFC II. Meski mengakui bahwa meraih kemenangan atas PBFC II bukan hal yang mudah, optimistis tetap diperlihatkan kubu Singo Edan. Apalagi dukungan puluhan ribu pendukung setia mereka, Aremania yang terbantukan jarak lebih dekat dibanding suporter PBFC yang harus lintas pulau dipastikan akan lebih dominasi.