
PBFC vs BSU Kejar Kemenangan Besar
Pusamania Borneo FC (PBFC) mematok kemenangan saat ditantang Bhayangkara Surabaya United (BSU), Jumat (27/5) sore, pada pekan kelima Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 di Stadion Segiri Samarinda.
Pelatih kepala PBFC asal Montenegro, Dragan Djukanovic mengatakan kondisi timnya cukup bagus, namun cederanya Zulfifli Syukur membuat dirinya memutar otak menyiapkan pemain pengganti.
Meski demikian, dirinya yakin saat melawan BSU, kemenangan bakal diraih skuadnya. "Tidak ada cara lain memberikan kebahagiaan untuk pendukung kami selain dengan kemenangan," paparnya.
Ditanya perihal mandeknya barisan depan Pesut Etam dalam empat laga yang sudah dimainkan, Dragan mengatakan moment itu hanya menunggu waktu. "Tunggu saja, tunggu, saya yakin sekali dengan lini depan yang dimiliki tim ini, karena saya dulunya juga seorang striker," sahut Dragan yang pernah merumput di Liga Jepang.
Sementara itu, BSU datang dengan rekor buruk imbas kekalahan dikandang 1-0 atas Sriwijaya FC. Misi bangkitpun diapungkan BSU kala bertandang ke Samarinda. Terlebih, kabarnya sebanyak 3000 suporter mereka, Bharamania bakal hadir memberikan dukungan di Stadion Segiri Samarinda.
"Kami membawa 18 pemain ke Samarinda, dalam beberapa hari sebelum berangkat kami sudah menyiapkan laga ini. Yang jelas kami datang tak ingin pulang dengan tangan kosong, minimal satu poin harus kami raih," papar Ibnu Grahan, pelatih BSU.
"PBFC saya lihat tim yang bagus, mereka memiliki materi yang bagus juga. Tapi saya juga yakin dengan kekuatan yang saya miliki," sahut Ibun lagi.
Sama halnya dengan Ibnu, seorang pemain BSU juga berkeyakinan besar memetik poin. Namun, dimatanya PBFC tetaplah tim yang memiliki komposisi solid.
"Kalau disiapkan turun saya tentu harus siap, soal target jelas saya ingin memberikan hasil terbaik bagi tim. Dan bicara soal kekuatan PBFC, mereka tim bagus, tapi sebagai pemain, jika dimainkan dilapangan kami harus siap tempur siapapun lawannya," ujar Fandi Eko Utomo.
Meski demikian, BSU datang ke Samarinda bukan tanpa masalah, sektor belakang maupun lini depan mereka menjadi sorotan karena dinilai belum optimal. Dari empat laga yang dijalani, mereka hanya mampu mencetak dua gol, sedangkan konsentrasi di pertahanan juga dinilai masih lemah.
Pelatih kepala PBFC asal Montenegro, Dragan Djukanovic mengatakan kondisi timnya cukup bagus, namun cederanya Zulfifli Syukur membuat dirinya memutar otak menyiapkan pemain pengganti.
Meski demikian, dirinya yakin saat melawan BSU, kemenangan bakal diraih skuadnya. "Tidak ada cara lain memberikan kebahagiaan untuk pendukung kami selain dengan kemenangan," paparnya.
Ditanya perihal mandeknya barisan depan Pesut Etam dalam empat laga yang sudah dimainkan, Dragan mengatakan moment itu hanya menunggu waktu. "Tunggu saja, tunggu, saya yakin sekali dengan lini depan yang dimiliki tim ini, karena saya dulunya juga seorang striker," sahut Dragan yang pernah merumput di Liga Jepang.
Sementara itu, BSU datang dengan rekor buruk imbas kekalahan dikandang 1-0 atas Sriwijaya FC. Misi bangkitpun diapungkan BSU kala bertandang ke Samarinda. Terlebih, kabarnya sebanyak 3000 suporter mereka, Bharamania bakal hadir memberikan dukungan di Stadion Segiri Samarinda.
"Kami membawa 18 pemain ke Samarinda, dalam beberapa hari sebelum berangkat kami sudah menyiapkan laga ini. Yang jelas kami datang tak ingin pulang dengan tangan kosong, minimal satu poin harus kami raih," papar Ibnu Grahan, pelatih BSU.
"PBFC saya lihat tim yang bagus, mereka memiliki materi yang bagus juga. Tapi saya juga yakin dengan kekuatan yang saya miliki," sahut Ibun lagi.
Sama halnya dengan Ibnu, seorang pemain BSU juga berkeyakinan besar memetik poin. Namun, dimatanya PBFC tetaplah tim yang memiliki komposisi solid.
"Kalau disiapkan turun saya tentu harus siap, soal target jelas saya ingin memberikan hasil terbaik bagi tim. Dan bicara soal kekuatan PBFC, mereka tim bagus, tapi sebagai pemain, jika dimainkan dilapangan kami harus siap tempur siapapun lawannya," ujar Fandi Eko Utomo.
Meski demikian, BSU datang ke Samarinda bukan tanpa masalah, sektor belakang maupun lini depan mereka menjadi sorotan karena dinilai belum optimal. Dari empat laga yang dijalani, mereka hanya mampu mencetak dua gol, sedangkan konsentrasi di pertahanan juga dinilai masih lemah.