
Penerbangan Delay Borneo FC Samarinda Terdampar
Ada-ada saja rintangan yang harus dihadapi skuad Pesut Etam. Ya, seusai takluk saat melakoni laga penuh intrik melawan tuan rumah Bhayangkara FC, Kamis (20/9) kemarin, hari ini Muhammad Ridho dan kawan-kawan bertolak ke Samarinda.
Namun, sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, jadwal penerbangan mengalami penundaan. Tak tanggung-tanggung dua jam lebih skuad Pesut Etam menunggu waktu keberangkatan.
Dikonfirmasi perihal itu, Head Media Officer Borneo FC yang berada dalam rombongan mengatakan tak mendapat penjelasan pasti terkait tertundanya penerbangan menuju Bandara Aji Muhammad Sulaimain, Sepinggan Kaltim.
"Kami menunggu cukup lama, di jadwal tadi boarding time harusnya pukul 12.20, tapi sekarang sampai pukul 14.30 juga belum berangkat, kasian para pemain jadi terdampar disini. Apalagi tadi kami dari Bekasi berangkat pagi jam 9, waktu istirahat pemain jadi terbuang sia-sia, kami khawatir kebugaran mereka akan terganggu," ungkapnya.
Beberapa kegiatan mengusir bosan pun dilakukan penggawa Borneo FC, mulai bermain game di gadget masing-masing, bermain kartu secara berkelompok hingga memilih tidur dengan alas seadanya mereka lakukan.
"Ini pengalaman unik saya di Indonesia. Perjalanan yang panjang antar kota dan pulau harus dilakukan saat melakoni laga tandang. Apalagi saat delay seperti ini, rasanya campur aduk," urai Flavio Beck Junior, pemain asing Borneo FC asal Brazil.
Namun, sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, jadwal penerbangan mengalami penundaan. Tak tanggung-tanggung dua jam lebih skuad Pesut Etam menunggu waktu keberangkatan.
Dikonfirmasi perihal itu, Head Media Officer Borneo FC yang berada dalam rombongan mengatakan tak mendapat penjelasan pasti terkait tertundanya penerbangan menuju Bandara Aji Muhammad Sulaimain, Sepinggan Kaltim.
"Kami menunggu cukup lama, di jadwal tadi boarding time harusnya pukul 12.20, tapi sekarang sampai pukul 14.30 juga belum berangkat, kasian para pemain jadi terdampar disini. Apalagi tadi kami dari Bekasi berangkat pagi jam 9, waktu istirahat pemain jadi terbuang sia-sia, kami khawatir kebugaran mereka akan terganggu," ungkapnya.
Beberapa kegiatan mengusir bosan pun dilakukan penggawa Borneo FC, mulai bermain game di gadget masing-masing, bermain kartu secara berkelompok hingga memilih tidur dengan alas seadanya mereka lakukan.
"Ini pengalaman unik saya di Indonesia. Perjalanan yang panjang antar kota dan pulau harus dilakukan saat melakoni laga tandang. Apalagi saat delay seperti ini, rasanya campur aduk," urai Flavio Beck Junior, pemain asing Borneo FC asal Brazil.