Perjuangan Keras di Stadion Andi Mattalata

Salah satu kelemahan dalam sepak bola Indonesia dari musim ke musim adalah kepemimpinan wasit yang sangat lemah. Sudah banyak tim merasakan, betapa sakitnya saat wasit memberikan keputusan yang sangat merugikan. Bahkan menggagalkan sebuah kemenangan. Dan di akhir musim ini, Borneo FC merasakan hal tersebut saat bermain di Stadion Andi Mattalata, Makassar saat dijamu tuan rumah PSM Makassar. Penalti yang diberikan wasit Hamim Tohari di menit 72, membuat Borneo FC gagal meraih angka penuh di kandang lawan.

Di pertandingan pekan ke-30 ini, Borneo FC sempat tertinggal di menit 57 lewat gol Rahmat Syamsudin. Javlon sempat menyamakan kedudukan di menit 60. Bahkan 8 menit kemudian Sultan Samma mampu membawa Pesut Etam unggul. Namun penalti yang diberikan wasit Hamim Tohari 4 menit setelah gol Sultan, mengakhiri pertandingan menjadi 2-2. Aaron Evans sukses menjalankan tugasnya sebagai eksekutor penalti PSM ke gawang Gianluca Pandeynuwu.

Hasil ini kembali membuat Borneo FC gagal menjauhi kejaran para pesaingnya di klasemen sementara. Namun menurut Mario Gomez, arsitek Borneo FC, dirinya senang melihat perjuangan tim untuk meraih hasil maksimal.

Ini adalah pertandingan yang bagus, karena kami mencoba untuk menang. Bagi kami, tiga poin atau satu poin itu sama pentingnya. Saya tak bisa berbicara banyak tentang ini semua karena saya ingin melihat secara keseluruhan di televisi, ujar Gomez.

Yang ingin dilihat Gomez di televisi tentu saja soal penalti untuk PSM. Ia mengakui posisinya sangat jauh dari kejadian tersebut, sehingga tak bisa memberikan kesimpulan secara langsung. Namun baginya, terpenting adalah timnya bermain dengan baik.

Saya bangga dengan pemain karena mereka terus berjuang keras, berlari dan terus bermain setiap waktu. Pertama, kami kalah setelah itu mendapat hasil imbang dan itu tak masalah, terangnya.

Hasil ini memang mengakhiri perjuangan mengejar Bali United yang sudah menjadi juara Liga 1 musim ini. namun Gomez berharap target finish di posisi kedua bisa dicapai.

Persipura dan Madura United masih ada peluang menjadi juara kedua, tapi kami pun ingin mendapatkanya. Sekarang terpenting adalah menang di rumah karena di laga terakhir kami kalah. Itu tak baik bagi kami. Karena jika kamu menang, kami bisa finish di posisi kedua. Sangat penting untuk bisa menang di rumah pungkasnya.

Sementara itu Ikhsan, mewakili rekan-rekannya mengaku laga kontra PSM adalah pertandingan bagus. Tuan rumah disebutnya banyak memberikan tekanan. Dan kami sebagai pemain sudah memberikan permainan yang baik untuk tim, untuk pelatih juga. Dan pertandingan selanjutnya, semoga kami bisa memenangkannya, ujarnya singkat.