
Persija Jakarta 1-0 Borneo FC Kutukan Away Berlanjut
Kekalahan laga away kembali dirasakan Borneo FC, melawan Persija Jakarta di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi sore kemarin. Ini menunjukan masih ada masalah yang harus diperbaiki pelatih baru Ricky Nelson dalam waktu dekat. Skor tipis 1-0 yang dicetak pemain Nepal, Rohit Chand memaksa Lerby Eliandry cs harus gagal memetik poin.
Ingin mengakhiri hasil seri beruntun, Persija langsung tampil menyerang di awal laga. Bahkan di menit ke-4 Macan Kemayoran hampir saja membuka keunggulan andai Maman Abdurrahman mampu memanfaatkan kemelut di depan gawang Borneo FC.
Lengahnya pertahanan Pesut Etam di sektor kanan membuat Rudi Widodo leluasa menggiring bola hingga kotak penalti. Mengirim umpan ke Rohit Chand yang diteruskan menjadi gol dengan tendangan menyusur tanah yang tak bisa dihalau Kiper Borneo FC M Ridho. Jakmania pun bersorak pada menit ke 17 itu.
Tertinggal satu gol membuat Borneo FC menaikkan tempo serangannya. Akan tetapi rapatnya lini belakang Persija membuat Shane Smeltz dan Lerby seperti membentur tembok. Namun ada dua peluang emas dalam rentang 3 menit dari Terens Puhiri dan Lerby yang belum membuahkan gol.
Babak kedua, terjadi beberapa perubahan oleh pelatih Ricky Nelson. Terens Puhiri diganti Asri Akbar untuk memperkuat lini tengah. Sementara Persija tetap mengandalkan sektor sayap untuk menyerang.
Hasilnya memang klub kebanggan warga Samarinda ini bisa mengurung pertahanan Macan Kemayoran. Hanya saja Persija beberapa kali memiliki peluang emas, baik dari Luiz Junior dan Pandi Lestaluhu.
Bahkan menjelang berakhirnya pertandingan Persija terus mendominasi serangan. Namun, sampai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya laga tak ada gol yang tercipta. Masuknya Patrich Wanggai mengganti Sultan Samma pun tak membuahkan hasil.
Pelatih Borneo FC, Ricky Nelson mengakui, jika timnya masih banyak kekurangan dalam laga sore kemarin. Tapi hal itu wajar menurutnya, karena ia baru memegang tim selama tiga hari. Kami baru bersama tiga hari dan perlu waktu untuk memperbaiki beberapa masalah, ucap Ricky.
Selain itu, ia juga perlu waktu untuk mematangkan skema yang diinginkan. Karena sepanjang laga taktik yang tak berjalan mulus dan juga perlu ada perbaikan di beberapa sektor. Sebenarnya berjalan, tapi karena kondisi pemain yang baru sembuh dari cedera membuat permainan susah berkembang, akunya.
Ia menyangkan satu kesalahan dari anak asuhnya bisa dimanfaatkan jadi gol oleh Persija. Babak kedua mencoba ganti formasi dengan menekan dari tengah, tapi karena belum adanya kesesuaian skema dengan pemain maka hasilnya tak maksimal. Kami perlu waktu untuk mempersiapkan dengan lebih baik, tandasnya.
Mewakili pemain, Shane Smeltz merasakan ada perubahan gaya permainan kala tampil di kandang lawan. Ia pun tampak cocok dengan pola permainan yang dipakai Ricky Nelson. Kami memang kalah lagi, tapi saya rasa ada perubahan dengan datangnya pelatih baru. Kami perlu kerja keras lagi di laga selanjutnya, tuturnya.
Ingin mengakhiri hasil seri beruntun, Persija langsung tampil menyerang di awal laga. Bahkan di menit ke-4 Macan Kemayoran hampir saja membuka keunggulan andai Maman Abdurrahman mampu memanfaatkan kemelut di depan gawang Borneo FC.
Lengahnya pertahanan Pesut Etam di sektor kanan membuat Rudi Widodo leluasa menggiring bola hingga kotak penalti. Mengirim umpan ke Rohit Chand yang diteruskan menjadi gol dengan tendangan menyusur tanah yang tak bisa dihalau Kiper Borneo FC M Ridho. Jakmania pun bersorak pada menit ke 17 itu.
Tertinggal satu gol membuat Borneo FC menaikkan tempo serangannya. Akan tetapi rapatnya lini belakang Persija membuat Shane Smeltz dan Lerby seperti membentur tembok. Namun ada dua peluang emas dalam rentang 3 menit dari Terens Puhiri dan Lerby yang belum membuahkan gol.
Babak kedua, terjadi beberapa perubahan oleh pelatih Ricky Nelson. Terens Puhiri diganti Asri Akbar untuk memperkuat lini tengah. Sementara Persija tetap mengandalkan sektor sayap untuk menyerang.
Hasilnya memang klub kebanggan warga Samarinda ini bisa mengurung pertahanan Macan Kemayoran. Hanya saja Persija beberapa kali memiliki peluang emas, baik dari Luiz Junior dan Pandi Lestaluhu.
Bahkan menjelang berakhirnya pertandingan Persija terus mendominasi serangan. Namun, sampai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya laga tak ada gol yang tercipta. Masuknya Patrich Wanggai mengganti Sultan Samma pun tak membuahkan hasil.
Pelatih Borneo FC, Ricky Nelson mengakui, jika timnya masih banyak kekurangan dalam laga sore kemarin. Tapi hal itu wajar menurutnya, karena ia baru memegang tim selama tiga hari. Kami baru bersama tiga hari dan perlu waktu untuk memperbaiki beberapa masalah, ucap Ricky.
Selain itu, ia juga perlu waktu untuk mematangkan skema yang diinginkan. Karena sepanjang laga taktik yang tak berjalan mulus dan juga perlu ada perbaikan di beberapa sektor. Sebenarnya berjalan, tapi karena kondisi pemain yang baru sembuh dari cedera membuat permainan susah berkembang, akunya.
Ia menyangkan satu kesalahan dari anak asuhnya bisa dimanfaatkan jadi gol oleh Persija. Babak kedua mencoba ganti formasi dengan menekan dari tengah, tapi karena belum adanya kesesuaian skema dengan pemain maka hasilnya tak maksimal. Kami perlu waktu untuk mempersiapkan dengan lebih baik, tandasnya.
Mewakili pemain, Shane Smeltz merasakan ada perubahan gaya permainan kala tampil di kandang lawan. Ia pun tampak cocok dengan pola permainan yang dipakai Ricky Nelson. Kami memang kalah lagi, tapi saya rasa ada perubahan dengan datangnya pelatih baru. Kami perlu kerja keras lagi di laga selanjutnya, tuturnya.