
Pesut Etam Rugi Miliaran Kompetisi Ditunda, Presiden PBFC Kecewa Berat
Ditundanya kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang diputuskan Komite Eksekutif PSSI tertanggal 10 April 2015 tak sepenuhnya didukung klub peserta didalamnya.
Pusamania Borneo FC (PBFC), klub jawara Divisi Utama musim lalu itu menilai, keluarnya keputusan ini jelas sangat merugikan pihak mereka. Apalagi tertundanya kompetisi akbar sepak bola di tanah air itu terjadi tak hanya sekali.
"Kompetisi awalnya mau diputar Februari, mundur ke Maret, dari Maret ke April dan April sudah mulai malah mundur lagi hingga waktu yang belum ditentukan kapan, inikan sangat-sangat inkonsisten," ucap Presiden PBFC, H. Nabil Husein Said Amin.
"Pada dasarnya kami sangat menyesalkan keputusan ini, apalagi PBFC tidak ada mengirimkan perwakilan pada rapat 18 klub sama PT Liga soal penundaan ISL ini, jadi keputusan ini diambil sepihak tanpa ada kami," tambah Nabil.
PBFC dijelaskan Nabil sudah mengeluarkan 'fulus' miliaran rupiah untuk musim ini, dirinya menganggap tidak jelasnya kompetisi ISL 2015 seperti saat ini, keuangan klub peserta akan membengkak diluar perkiraan.
"Kalau seperti ini terus, mending kompetisi 2015 tidak usah digelar saja, mereka urusi dulu itu permasalahan di tubuh mereka, jangan kacau ditengah jalan dan merugikan klub begini, saya tidak ada urusan sama orang-orang itu, termasuk kepentingan mereka, yang saya mau kompetisi ini profesional, cuma itu," kata Nabil.
Seperti diketahui, PBFC mengalami kerugian miliaran rupiah akibat ketidak jelasan kompetisi. Mereka khawatir jika semakin dipaksakan, cost yang sudah dianggarkan akan membengkak dan berimbas kepada finansial klub.
"Perlu diingat, membuat klub profesional di Indonesia tidak akan masuk akal jika liganya tidak profesional, kalau sudah begini, prestasi sepak bola kita juga berat untuk bersaing di level asia, wajar jika sekarang di rangking FIFA saja, Indonesia dibawah Timor Leste," tuturnya.
Ditambahkan Nabil, jika kompetisi sepak bola di Indonesia tahun 2015 ini di tiadakan, dirinya tetap berkomitmen mengembangkan sepak bola di tanah air, caranya dengan lebih konsentrasi mengembangkan Akademi PBFC. "Akademi Sepakbola PBFC tetap harus jalan terus, karena mereka ini aset bangsa," pungkas Nabil.
Pusamania Borneo FC (PBFC), klub jawara Divisi Utama musim lalu itu menilai, keluarnya keputusan ini jelas sangat merugikan pihak mereka. Apalagi tertundanya kompetisi akbar sepak bola di tanah air itu terjadi tak hanya sekali.
"Kompetisi awalnya mau diputar Februari, mundur ke Maret, dari Maret ke April dan April sudah mulai malah mundur lagi hingga waktu yang belum ditentukan kapan, inikan sangat-sangat inkonsisten," ucap Presiden PBFC, H. Nabil Husein Said Amin.
"Pada dasarnya kami sangat menyesalkan keputusan ini, apalagi PBFC tidak ada mengirimkan perwakilan pada rapat 18 klub sama PT Liga soal penundaan ISL ini, jadi keputusan ini diambil sepihak tanpa ada kami," tambah Nabil.
PBFC dijelaskan Nabil sudah mengeluarkan 'fulus' miliaran rupiah untuk musim ini, dirinya menganggap tidak jelasnya kompetisi ISL 2015 seperti saat ini, keuangan klub peserta akan membengkak diluar perkiraan.
"Kalau seperti ini terus, mending kompetisi 2015 tidak usah digelar saja, mereka urusi dulu itu permasalahan di tubuh mereka, jangan kacau ditengah jalan dan merugikan klub begini, saya tidak ada urusan sama orang-orang itu, termasuk kepentingan mereka, yang saya mau kompetisi ini profesional, cuma itu," kata Nabil.
Seperti diketahui, PBFC mengalami kerugian miliaran rupiah akibat ketidak jelasan kompetisi. Mereka khawatir jika semakin dipaksakan, cost yang sudah dianggarkan akan membengkak dan berimbas kepada finansial klub.
"Perlu diingat, membuat klub profesional di Indonesia tidak akan masuk akal jika liganya tidak profesional, kalau sudah begini, prestasi sepak bola kita juga berat untuk bersaing di level asia, wajar jika sekarang di rangking FIFA saja, Indonesia dibawah Timor Leste," tuturnya.
Ditambahkan Nabil, jika kompetisi sepak bola di Indonesia tahun 2015 ini di tiadakan, dirinya tetap berkomitmen mengembangkan sepak bola di tanah air, caranya dengan lebih konsentrasi mengembangkan Akademi PBFC. "Akademi Sepakbola PBFC tetap harus jalan terus, karena mereka ini aset bangsa," pungkas Nabil.