
Rade Novovic Tak Suka Pemain Manja
Dibalik ramuan Dragan Djukanovic sebagai pelatih kepala Pusamania Borneo FC (PBFC), terdapat tiga sosok pelatih diluar pelatih kiper.
Mereka diantaranya duo Indonesia, Ahmad Amiruddin dan Basri Badrussalam serta satu pria asing, Rade Novovic. Pria berkebangsaan Montenegro ini memiliki hubungan erat dengan Dragan Djukanovic.
Bahkan, saat keduanya masih aktif sebagai pemain, Rade kerap memberikan umpan manja kepada Dragan Djukanovic yang berposisi sebagai striker. "Mungkin dulu kalau bukan karena saya, dia tidak bisa bikin gol sebanyak itu," canda Rade membuka cerita.
"Dulu saya selalu manjakan dia dengan umpan terbaik dari saya dan dia cetak gol terus. Tapi saat dia terkenal, justru dia tinggalkan saya pergi ke Jepang (bermain untuk klub Jepang)," tambah Rade, disambut tawa Dragan Djukanovic disampingnya.
Rade dan Dragan memang dikenal berteman akrab, sejak umur belasan tahun keduanya selalu bersama. Memiliki umur lebih tuha setahun dari Dragan, Rade pun tak canggung menjadi asisten pelatih sahabatnya tersebut.
Dan kini, bapak dua anak itupun tampak menikmati pekerjaannya sebagai salahsatu staf kepelatihan di skuad Pesut Etam. Sikapnya dilapangan yang 'tegas' kerap membuat suasana latihan PBFC semakin berwarna.
"Kami (para pelatih) tidak ingin melihat pemain manja disini, layaknya prajurit, kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci jika ingin meraih kemenangan," papar pria berusia 47 tahun itu.
Berbicara pengalamannya berada di Indonesia, Rade mengaku tak memiliki kesulitan untuk beradaptasi. "Sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara saya. Tapi semua tidak ada masalah, semua orang baik disini, ini sangat menyenangkan," pungkas Rade.
Mereka diantaranya duo Indonesia, Ahmad Amiruddin dan Basri Badrussalam serta satu pria asing, Rade Novovic. Pria berkebangsaan Montenegro ini memiliki hubungan erat dengan Dragan Djukanovic.
Bahkan, saat keduanya masih aktif sebagai pemain, Rade kerap memberikan umpan manja kepada Dragan Djukanovic yang berposisi sebagai striker. "Mungkin dulu kalau bukan karena saya, dia tidak bisa bikin gol sebanyak itu," canda Rade membuka cerita.
"Dulu saya selalu manjakan dia dengan umpan terbaik dari saya dan dia cetak gol terus. Tapi saat dia terkenal, justru dia tinggalkan saya pergi ke Jepang (bermain untuk klub Jepang)," tambah Rade, disambut tawa Dragan Djukanovic disampingnya.
Rade dan Dragan memang dikenal berteman akrab, sejak umur belasan tahun keduanya selalu bersama. Memiliki umur lebih tuha setahun dari Dragan, Rade pun tak canggung menjadi asisten pelatih sahabatnya tersebut.
Dan kini, bapak dua anak itupun tampak menikmati pekerjaannya sebagai salahsatu staf kepelatihan di skuad Pesut Etam. Sikapnya dilapangan yang 'tegas' kerap membuat suasana latihan PBFC semakin berwarna.
"Kami (para pelatih) tidak ingin melihat pemain manja disini, layaknya prajurit, kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci jika ingin meraih kemenangan," papar pria berusia 47 tahun itu.
Berbicara pengalamannya berada di Indonesia, Rade mengaku tak memiliki kesulitan untuk beradaptasi. "Sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara saya. Tapi semua tidak ada masalah, semua orang baik disini, ini sangat menyenangkan," pungkas Rade.