
Shane Smeltz vs Didier Zokora Pertarungan Duo Marquee Player
Hadirnya dua marquee player di kedua tim pada laga Borneo FC melawan Semen Padang di Stadion Segiri Samarinda, Senin (8/5) malam besok. dipastikan bakal menjadi daya tarik tersendiri.
Ya, selain Borneo FC yang memiliki marquee player asal Selandia Baru, Shane Smeltz, dikubu Semen Padang sosok Didier Zokora asal Pantai Gading juga bakal menjadi pembedanya.
Manajer Borneo FC, Farid Abubakar sangat berharap Shane Smeltz bisa lebih unggul secara permainan di banding Didier Zokora. Kami berharap Shane Smeltz bisa lebih baik, dan yang jelas kejadiran marquee player di Liga 1 bisa berdampak positif untuk sepak bola Indonesia, ujarnya.
Namun, dilain sisi kualitas wasit juga menjadi sorotannya. Ditengah hingar bingar marquee player yang banyak berlaga di Indonesia saat ini, kualitas wasit disebutnya juga harus lebih bisa ditingkatkan lagi.
Hal ini diungkapkannya karena pada laga melawan Persipura lalu, permainan kedua tim dirusak korps yang akrab dengan pakaian hitam tersebut. Bahkan, Farid menjelaskan ia telah melakukan protes terhadap hal tersebut kepada operator.
Iya benar, kami sudah surati secara resmi. Tapi sejauh ini belum ada jawaban. Entah ini diproses apa tidak, yang jelas kami sudah laporkan kejanggalan cara wasit memimpin disertai bukti rekaman pertandingan, paparnya.
Farid mengatakan, sehabis pertandingan, Rudi Maswi (manajer Persipura) juga berkeluh hal yang sama. Ini bukan sebatas menang dan kalah, kami dan Persipura sepakat kualitas pertandingan dirusak oleh wasit yang tak mumpuni, terutama kedua asisten wasit. Persipura juga katanya melaporkan hal ini, jadi kalau sudah dua klub yang melaporkan hal sama, jika tidak dihukum, saya tidak tahu lagi harus bicara apa, pungkasnya.
Ya, selain Borneo FC yang memiliki marquee player asal Selandia Baru, Shane Smeltz, dikubu Semen Padang sosok Didier Zokora asal Pantai Gading juga bakal menjadi pembedanya.
Manajer Borneo FC, Farid Abubakar sangat berharap Shane Smeltz bisa lebih unggul secara permainan di banding Didier Zokora. Kami berharap Shane Smeltz bisa lebih baik, dan yang jelas kejadiran marquee player di Liga 1 bisa berdampak positif untuk sepak bola Indonesia, ujarnya.
Namun, dilain sisi kualitas wasit juga menjadi sorotannya. Ditengah hingar bingar marquee player yang banyak berlaga di Indonesia saat ini, kualitas wasit disebutnya juga harus lebih bisa ditingkatkan lagi.
Hal ini diungkapkannya karena pada laga melawan Persipura lalu, permainan kedua tim dirusak korps yang akrab dengan pakaian hitam tersebut. Bahkan, Farid menjelaskan ia telah melakukan protes terhadap hal tersebut kepada operator.
Iya benar, kami sudah surati secara resmi. Tapi sejauh ini belum ada jawaban. Entah ini diproses apa tidak, yang jelas kami sudah laporkan kejanggalan cara wasit memimpin disertai bukti rekaman pertandingan, paparnya.
Farid mengatakan, sehabis pertandingan, Rudi Maswi (manajer Persipura) juga berkeluh hal yang sama. Ini bukan sebatas menang dan kalah, kami dan Persipura sepakat kualitas pertandingan dirusak oleh wasit yang tak mumpuni, terutama kedua asisten wasit. Persipura juga katanya melaporkan hal ini, jadi kalau sudah dua klub yang melaporkan hal sama, jika tidak dihukum, saya tidak tahu lagi harus bicara apa, pungkasnya.