Silahturahmi PJ Gubernur Kaltim dengan Manajemen Borneo FC Buahkan Hasil Positif

Sejalan dengan renovasi Stadion Segiri yang dipastikan akan berjalan sepanjang tahun ini, membuat Borneo FC Samarinda untuk sementara waktu memindahkan homebase-nya ke Stadion Batakan Balikpapan. Padahal, diketahui Samarinda sebagai markas dari Pesut Etam, memiliki beberapa stadion representatif yang bisa dijadikan alternatif. Namun, kondisi venue yang ada, seperti Stadion Utama Palaran yang tak memenuhi syarat untuk digunakan di kompetisi Liga 1.

Alasan itulah yang akhirnya, membuat Borneo FC merasa perlu beraudiensi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim agar aset daerah itu bisa diperbaiki, agar bisa dipergunakan sebagaimana fungsinya. Keinginan yang kemudian disambut baik oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, yang bersedia menerima langsung audiensi Pesut Etam, Kamis (4/1) di Ruang VVIP Rumah Jabatan (Rumjab) Gubernur Kaltim Lamin Etam.

Hadir dari Borneo FC di pertemuan ini, Presiden klub Nabil Husien Said Amin didampingi direktur utama Ponaryo Astaman dan manajer tim Dandri Dauri serta direktur akademi Jacksen F Thiago. Bak gayung bersambut, Pj gubernur pun menunjukkan antusias dan persetujuannya agar Pesut Etam tetap bisa bermain di Kota Tepian. Hanya saja, harus diakui, stadion yang digunakan untuk kepentingan PON XVII/2008 itu membutuhkan banyak renovasi untuk bisa memenuhi standar PSSI dan Liga 1.

"Kalau saya ditanya setuju? Saya akan jawab, sangat setuju," tegas Pj Gubernur terkait keinginan manajemen Borneo FC, seperti dikutip dari laman Instagram Pemprov Kaltim.

Bahkan, untuk mendukung rencana renovasi itu, Akmal meminta kepada Kepala Dinas PUPR Pera Aji Muhammad Fitra Firnanda dan Kepala BPKAD Kaltim, Fahmi Prima Laksana untuk membantu memuluskan renovasi Stadion Utama Palaran melalui APBD Murni 2024.

Kepada Pj gubernur, Nabil menjelaskan kondisi Borneo FC saat ini yang masih memimpin klasemen Liga 1. Di mana, musim ini masih menyisakan 11 laga sisa, dengan 5 di antaranya adalah partai kandang.

"Dengan sistem kompetisi yang sekarang, kami ingin babak final nanti bisa digelar di Samarinda," harap Nabil.

Ditemui usai pertemuan, Direktur Utama Borneo FC, Ponaryo Astaman, mengatakan bahwa audiensi ini memang menjadi inisiatif klub. Di mana, Borneo FC berharap agar Pj gubernur bisa membantu agar fasilitas lapangan di Stadion Palaran bisa dibenahi, sehingga klub tetap bisa bermain di Samarinda.

"Alhamdulillah, harapan kami ini disambut baik oleh beliau dan langsung didiskusikan dengan jajarannya yang hadir, untuk bisa segera dilakukan renovasi. Tentu kami berharap ini bisa berjalan secepatnya," ujar Ponaryo.

Berdasarkan arah pembicaraan yang dilakukan, Ponaryo mengakui bahwa memang renovasi Stadion Palaran ini terbagi dua, yakni renovasi besar dan urgent. Renovasi yang penting itu disebutnya antara lain meliputi kondisi lapangan dan penerangan, yang diusahakan bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Kalau ditanya, pasti kami ingin secepatnya. Sehingga, terutama suporter dalam mendukung dan menyaksikan tim bermain tidak terlalu jauh.

"Tentu, kami berterima kasih sekali atas kesediaan Pj gubernur bisa menerima kami. Pertemuan berlangsung positif dan beliau juga sangat solutif sekali," ucap Ponaryo.