
Sisihkan Rezeki Untuk Sosial Arpani Sumbang Korban Kebakaran dan Panti Asuhan
Akhirnya Arpani menuntaskan nazarnya untuk membantu sesama dari hadiah sebagai Pemain Muda Terbaik pada gelaran Piala Gubernur Kaltim maret silam. Arpani yang diganjar hadiah 100 juta rupiah ini memang sudah memiliki niatan apabila mendapatkan prestasi terbaik.
"Sebenarnya tidak seluruhnya uang 100 juta itu saya dapat, tapi ada potongan pajak hadiah 10 persen. Nah yang saya terima yang saya sisihkan," ujar pemuda asli Selerong, Sebulu ini.
Arpani membagi nazarnya pada korban kebakaran Karang Asam yang terjadi awal maret silam, dengan Panti Asuhan khusus kejahatan seksual anak dan perempuan di Samarinda.
"Alhamdulillah sumbangannya sudah dibantu sama salah satu pengurus PBFC untuk disalurkan, ke kebakaran Karang Asam kemarin langsung dijadikan barang siap pakai, kalau yang sama Panti itu bentuknya uang tunai. Tapi maaf untuk jumlahnya tidak bisa saya sebutkan, intinya semoga bermanfaat," tambahnya.
Saat ia ditanya alasan khusus menyumbang ke kedua tempat tersebut ia mengaku hanya mengikuti kata hati. "Kalau di karang asam itu kejadiannya pas kami main semifinal di Segiri, makanya saat final kemarin kita tidak konvoi mungkin karena menghormati teman-teman yang sedang berduka," tambah pemain berusia 21 ini.
"Nah kalau untuk Panti Asuhan korban kejahatan seksual ini memang betul-betul mengkhawatirkan, karena pemerintah hampir tidak pernah memberikan bantuan. Apalagi kebetulan salah satu pengurus PBFC yang mengelolanya, jadi setelah dengar ceritanya saya tergerak untuk membantu. Selagi ada rejeki," pungkas Arpani.
"Sebenarnya tidak seluruhnya uang 100 juta itu saya dapat, tapi ada potongan pajak hadiah 10 persen. Nah yang saya terima yang saya sisihkan," ujar pemuda asli Selerong, Sebulu ini.
Arpani membagi nazarnya pada korban kebakaran Karang Asam yang terjadi awal maret silam, dengan Panti Asuhan khusus kejahatan seksual anak dan perempuan di Samarinda.
"Alhamdulillah sumbangannya sudah dibantu sama salah satu pengurus PBFC untuk disalurkan, ke kebakaran Karang Asam kemarin langsung dijadikan barang siap pakai, kalau yang sama Panti itu bentuknya uang tunai. Tapi maaf untuk jumlahnya tidak bisa saya sebutkan, intinya semoga bermanfaat," tambahnya.
Saat ia ditanya alasan khusus menyumbang ke kedua tempat tersebut ia mengaku hanya mengikuti kata hati. "Kalau di karang asam itu kejadiannya pas kami main semifinal di Segiri, makanya saat final kemarin kita tidak konvoi mungkin karena menghormati teman-teman yang sedang berduka," tambah pemain berusia 21 ini.
"Nah kalau untuk Panti Asuhan korban kejahatan seksual ini memang betul-betul mengkhawatirkan, karena pemerintah hampir tidak pernah memberikan bantuan. Apalagi kebetulan salah satu pengurus PBFC yang mengelolanya, jadi setelah dengar ceritanya saya tergerak untuk membantu. Selagi ada rejeki," pungkas Arpani.