Skuad Pesut Etam Bakal Dilatih Militer PBFC Gembleng Mental Pemain di Batalyon 611

Persiapan maksimal dilakukan oleh manajemen Pusamania Borneo FC jelang bergulirnya kompetisi ISL 2015. Usai melakukan ujicoba ke Makassar dan Jawa Timur, kini pelatih dan manajemen Pesut Etam sudah menyiapkan program baru yang akan dijalani oleh Okto Maniani dan kawan-kawan.


Rencananya dalam waktu dekat skuat Pesut Etam akan menjalani latihan ala militer untuk menggembleng mental para pemain sekaligus menumbuhkan kekompakan dan kebersamaan selama menjalani musim kompetisi nanti.


Manajer PBFC Dandri Dauri, menerangkan pelatihan ala militer ini akan dilaksanakan di Markas Besar Batalyon 611 yang ada di Loa Janan. Selama empat hari, mulai Kamis (19/3) hingga Minggu (22/3), pemain akan digembleng oleh instruktur yang juga berasal dari institusi militer setempat. "Kami akan masukan pemain ke markas tentara Batalyon 611 selama empat hari. Metode ini lumrah dilakukan dimana-mana dan pernah juga dipakai oleh timnas," katanya.


Salah satu fokus pelatihan yang diberikan kepada pemain adalah penggemblengan mental dan disiplin, sehingga keluar dari pemusatan latihan tersebut mereka diharapkan mampu menerapkan jiwa Korsa atau semangat kebersamaan serta kesetiaan terhadap tim yang dibelanya sebagaimana yang diterapkan kepada personel TNI.


Oleh karena itu selama mengikuti pelatihan ini pemain tak akan menerima materi tentang taktik dan teknik sepak bola, bahkan mereka juga tak diperkenankan menyetuh bola. "Di sana mendapatkan penggemblengan mental bagaimana mendidk seseorang yang loyal kepada tim yang dibelanya serta kedisplinan sehari-hari," katanya.


Keputusan untuk memasukan program latihan ala militer ini kepeda skuat PBFC dilakukan setelah manajemen melakukan evaluasi secara meyeluruh terhadap tim usai mengikuti sejumlah laga uji coba. Pasalnya, dengan materi tim yang termasuk di atas rata-rata, manajamen serta pelatih masih melihat sejumlah kekurangan ketika bertanding di atas lapangan. Oleh karena itu penggemblengan mental menjadi salah satu solusi, sebelum pemain turun di kompetisi yang sebenarnya pada awal April mendatang.


Dengan program ini ia berharap kesiapan dari pemain tak hanya dari sisi teknik sepak bola namun juga punya sikap mental petarung ketika berada di lapangan layaknya semangat juang serta mental seperti seorang prajurit TNI.


Manajer PBFC, Dandri Dauri, mengatakan salah satu fokus pelatihan yang diberikan kepada pemain adalah penggemblengan mental dan disiplin. Sehingga ketika keluar dari pemusatan latihan mereka mampu menerapkan jiwa korsa atau semangat kebersamaan serta kesetiaan terhadap tim yang dibelanya. Sebagaimana yang diterapkan kepada personel TNI, kata Dandri.


Oleh karena itu, selama mengikuti pelatihan ini pemain tak akan menerima materi tentang taktik dan teknik sepak bola. Bahkan mereka juga tak diperkenankan menyetuh bola. "Disana mereka mendapatkan penggemblengan mental bagaimana mendidik seseorang yang loyal kepada tim yang dibelanya serta kedisplinan sehari-hari," katanya.