Soal Regulasi Pemain Muda dan Marquee Player Pelatih PBFC Berusaha untuk Respek

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui PT Liga Indonesia Baru telah menerapkan aturan baru dalam kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia bertajuk Liga 1 musim 2017.


Diantaranya adalah mewajibkan klub memainkan tiga pemain U23 bermain minimal 45 menit dari total 5 pemain yang diharuskan berada di dalam daftar susunan pemain.


Menanggapi hal itu, pelatih kepala Pusamania Borneo FC (PBFC) angkat bicara. Ia menilai hal ini aneh. Meski demikian, pelatih berlisensi UEFA Pro itu menerangkan dirinya tetap harus patuh akan peraturan itu.


"Jujur bagi saya peraturan ini aneh, tapi kita harus respek dengan semua ini, kita harus dukung apa yang dilakukan federasi untuk perkembangan sepak bola mereka, meski pada kenyataannya ini merepotkan kita dan banyak pihak, karena harus merubah tatanan yang sudah disiapkan sebelumnya," terang pria berkebangsaan Montenegro tersebut.


Namun disektor lain, ia menjelaskan ini kesempatan bagi sejumlah pemain muda di PBFC unjuk kebolehan. Terlebih, sebelum kompetisi U-21 dihapuskan dan diganti dengan Liga U-19 musim ini, beberapa pemain di usia tersebut ramai dikontrak jangka panjang oleh PBFC.


"Ini bisa jadi momentum bagi pemain muda kita, seperti Dody Al Fayed dan banyak lagi, untuk mereka menunjakkan kualitas, kita mereka bisa seirama dengan para pemain sneior di tim, saya optimistis kita akan meraih hasil bagus musim ini di kompetisi," tambah Dragan.


Selain itu, ditanya perihal maraknya klub di Indonesia mendatangkan marquee player atau dalam penjelasan disebut sebagai pemain yang memiliki gaji diatas rata-rata, dinilainya akan berimbas cukup signifikan diberbagai hal. "Ini murni bisnis, sebagai salahsatu strategi marketing, tapi kembali lagi, ini sah-sah saja dilakukan dan apapun itu kita sebagai pelaku sepak bola di Indonesia harus respek dengan aturan ini," ucap pelatih yang pernah membobol gawang AS Roma saat masih aktif sebagai pemain tersebut.


Iapun tak mempersoalkan jika pada kemudian hari, manajemen PBFC mendatangkan pemain berlabel serupa. Namun ia tak bisa memberikan jaminan spesial terhadap pemain tersebut, karena menurutnya di sepak bola yang utama adalah kerjasama tim. "Soal marquee player saya serahkan semua kepada manajemen, tapi saya harap jika memang kita akhirnya mendatangkan marquee player, pemain yang datang itu bisa membaur dengan semua pihak didalam tim," ucapnya.


"Dan yang terpenting, dia harus respek dengan pengurus, pelatih dan semua pemain, tidak ada bintang disini, semua harus kerja keras, dan jika hal tidak bisa dilakukannya, saya pastikan dia akan keluar lebih cepat dari bagian tim ini, entah siapapun nama pemain itu, seberapa tenar dia, saya tidak peduli," pungkas Dragan.