Suasana Malang Bikin Skuad PBFC Bernostalgia
Wajah skuad Pesut Etam seketika cerah saat pesawat Batik Air yang membawa mereka dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta mendarat di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang, Rabu (17/8) siang.
Maklum, beberapa pemain PBFC pernah tercatat membela Arema Malang. Alhasil, kedatangan mereka kali inipun ibarat ajang nostalgia.
Mereka diantaranya adalah Leonard Tupamahu, Hendra Ridwan, Dian Agus Prasetyo, Zulkifli Syukur, Ahmad Amiruddin dan sang kapten Ponaryo Astaman. Bahkan, di kota ini Ponaryo pernah membuat rekor sebagai pemain termahal di Indonesia, saat memutuskan bergabung dengan skuad Singo Edan.
"Datang kesini selalu menarik bagi saya, kota ini sangat menyenangkan dan sangat pas untuk bernostalgia," urai pemain yang akrab disapa Popon itu.
Hal yang sama juga diungkapkan asisten pelatih PBFC, Ahmad Amiruddin. Seperti diketahui, saat masih berstatus sebagai pemain namanya melejit ketika membela klub kebanggaan Aremania itu. "Banyak kenangan disini, termasuk pengalaman saya bermain di ajang Liga Champions Asia bermula dari kota ini," bukanya.
Sementara itu, perasaan gembira juga dirasakan Jefri Kurniawan. Pemain enerjik andalan skuad Pesut Etam itu seperti diketahui merupakan pemain asli kelahiran Malang Raya. Jebolan Akademi Arema itupun mengatakan kedatangannya ke Malang memang sangat dinantikannya sejak lama.
"Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi terlepas itu tetap harus tampil profesional demi PBFC," papar pemilik nomor punggung 77 itu.
Disisi lain, dikubu Arema Malang juga tak berbeda jauh. Kedatangan PBFC ke Kota Apel menjadi reuni sebagian skuad mereka. Seperti diketahui, Srdjan Lopicic, Hamka Hamzah, Goran Gancev, Ferry Aman Saragih dan Febri Setiadi Hamzah merupakan alumni skuad Pesut Etam yang saat ini menjadi andalan Arema.
Maklum, beberapa pemain PBFC pernah tercatat membela Arema Malang. Alhasil, kedatangan mereka kali inipun ibarat ajang nostalgia.
Mereka diantaranya adalah Leonard Tupamahu, Hendra Ridwan, Dian Agus Prasetyo, Zulkifli Syukur, Ahmad Amiruddin dan sang kapten Ponaryo Astaman. Bahkan, di kota ini Ponaryo pernah membuat rekor sebagai pemain termahal di Indonesia, saat memutuskan bergabung dengan skuad Singo Edan.
"Datang kesini selalu menarik bagi saya, kota ini sangat menyenangkan dan sangat pas untuk bernostalgia," urai pemain yang akrab disapa Popon itu.
Hal yang sama juga diungkapkan asisten pelatih PBFC, Ahmad Amiruddin. Seperti diketahui, saat masih berstatus sebagai pemain namanya melejit ketika membela klub kebanggaan Aremania itu. "Banyak kenangan disini, termasuk pengalaman saya bermain di ajang Liga Champions Asia bermula dari kota ini," bukanya.
Sementara itu, perasaan gembira juga dirasakan Jefri Kurniawan. Pemain enerjik andalan skuad Pesut Etam itu seperti diketahui merupakan pemain asli kelahiran Malang Raya. Jebolan Akademi Arema itupun mengatakan kedatangannya ke Malang memang sangat dinantikannya sejak lama.
"Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi terlepas itu tetap harus tampil profesional demi PBFC," papar pemilik nomor punggung 77 itu.
Disisi lain, dikubu Arema Malang juga tak berbeda jauh. Kedatangan PBFC ke Kota Apel menjadi reuni sebagian skuad mereka. Seperti diketahui, Srdjan Lopicic, Hamka Hamzah, Goran Gancev, Ferry Aman Saragih dan Febri Setiadi Hamzah merupakan alumni skuad Pesut Etam yang saat ini menjadi andalan Arema.