
Tak Pakai Jersey Utama di Kandang Borneo FC 'Mengalah' Untuk Menang
Mungkin sebagian Pusamania bertanya-tanya kenapa Borneo FC memakai jersey ketiga berwarna putih-putih, dan tak memakai jersey utama, berwarna orange-orange, saat menjamu Perseru Serui, Sabtu (22/7) malam.
Ya, Pesut Etam memilih menggunakan kostum ketiga mereka yaitu putih-putih karena jersey tim lawan sama dengan warna kebesaran tim asal Samarinda ini.
Head Media Officer Borneo FC, Muhammad Abe Hedly mengatakan pihaknya terpaksa memakai jersey ketiga karena Perseru Serui memakai jersey kandang yang berwarna oranye hitam. "Tadi malam kami pakai jersey ketiga, yakni putih-putih. Karena Perseru yang pakai orange hitam," ucap Abe.
Ia melanjutkan, hal ini sudah diputuskan dalam rapat Match Coordination Meeting (MCM) sehari sebelum laga dilangsungkan. Dua jersey Perseru semua memiliki corak warna orange, kandang orange-hitam, hitam, hitam. Sedangkan tandang, putih, orange, putih. Sehingga memaksa Borneo FC untuk mencari alternatif lain pada laga tersebut. "Kemarin waktu meeting, tuan rumah sesuai regulasi diminta untuk mengalah jika terjadi deadlock perihal warna jersey tanding," tuturnya.
Untuk memakai jersey kedua pun tak mungkin dilakukan oleh Borneo FC, sebab jersey kedua berwarna hitam, hitam, hitam. Sehingga ada kemiripan dengan warna jersey kandang Perseru. "Penyebabnya karena dua jersey yang dimiliki Perseru semua ada warna oranye-nya. Jadi bentrok dengan jersey kami. Kami pun tidak mungkin mengabungkan jersey away dan home karena ada perihal sponsorship disitu," katanya.
"Ini yang kedua kalinya kita harus mengalah ketika lawan Perseru. Musim lalu kita juga harus mengalah pakai hitam-hitam di Segiri. Karena lawan saat itu hanya bawa satu jersey. Tidak masalah, inilah sepak bola, kami mengalah untuk menang," tandasnya.
Ya, Pesut Etam memilih menggunakan kostum ketiga mereka yaitu putih-putih karena jersey tim lawan sama dengan warna kebesaran tim asal Samarinda ini.
Head Media Officer Borneo FC, Muhammad Abe Hedly mengatakan pihaknya terpaksa memakai jersey ketiga karena Perseru Serui memakai jersey kandang yang berwarna oranye hitam. "Tadi malam kami pakai jersey ketiga, yakni putih-putih. Karena Perseru yang pakai orange hitam," ucap Abe.
Ia melanjutkan, hal ini sudah diputuskan dalam rapat Match Coordination Meeting (MCM) sehari sebelum laga dilangsungkan. Dua jersey Perseru semua memiliki corak warna orange, kandang orange-hitam, hitam, hitam. Sedangkan tandang, putih, orange, putih. Sehingga memaksa Borneo FC untuk mencari alternatif lain pada laga tersebut. "Kemarin waktu meeting, tuan rumah sesuai regulasi diminta untuk mengalah jika terjadi deadlock perihal warna jersey tanding," tuturnya.
Untuk memakai jersey kedua pun tak mungkin dilakukan oleh Borneo FC, sebab jersey kedua berwarna hitam, hitam, hitam. Sehingga ada kemiripan dengan warna jersey kandang Perseru. "Penyebabnya karena dua jersey yang dimiliki Perseru semua ada warna oranye-nya. Jadi bentrok dengan jersey kami. Kami pun tidak mungkin mengabungkan jersey away dan home karena ada perihal sponsorship disitu," katanya.
"Ini yang kedua kalinya kita harus mengalah ketika lawan Perseru. Musim lalu kita juga harus mengalah pakai hitam-hitam di Segiri. Karena lawan saat itu hanya bawa satu jersey. Tidak masalah, inilah sepak bola, kami mengalah untuk menang," tandasnya.