Tak Terhalang Jarak untuk Terapkan Program Latihan
Tim pelatih Borneo FC Samarinda tetap memantau aktivitas para pemain walaupun terpisah jarak. Saat ini, mayoritas pemain klub berjuluk Pesut Etam itu berada di kampung halaman masing-masing. Komunikasi pun tetap dilakukan tim pelatih dengan pemain, tak terkecuali bagi pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang.
Pelatih kiper Borneo FC Samarinda, Carlos Salomao menjelaskan, selama kompetisi dihentikan, dirinya telah mempersiapkan program latihan untuk dapat dilakukan pemain secara mandiri. Pelatih berkebangsaan Brazil itu menyiapkan program latihan mingguan untuk seluruh penjaga gawang Skuat Pesut Etam, dengan durasi latihan per harinya selama satu jam.
Guna memastikan pemain menjalankan program latihan yang diinstruksikannya, pemain diminta untuk merekam latihan yang mereka lakukan kemudian mengirimkan videonya lewat pesan daring. Saat ini fokus latihan yang diberikan kepada penjaga gawang Borneo FC menitikberatkan pada peningkatan fisik dan otot.
"Pemain (kiper) dapat berlatih dengan program yang saya berikan. Latihannya bisa dilakukan di rumah ataupun lapangan dengan tetap menjaga hal-hal teknis," tuturnya.
Khusus bagi Rizki dan Zulfikri, karena keduanya berada di Samarinda dan kebetulan juga Carlos tetap bertahan di Samarinda, keduanya berlatih bersama di stadion Segiri setiap sore hari. Keduanya melakukan latihan teknik dan fisik selama 30 menit, lalu bergabung berlatih dengan beberapa pemain lainnya selama 30 menit yang melakukan latihan tendantan dan crossing.
"Kami di sini latihan di lapangan, gym dan kolam renang," imbuhnya.
Sedangkan bagi Dicky dan Gianluca yang saat ini berada di daerahnya masing-masing. Keduanya tetap melaksanakan program mingguan yang diberikan.
"Mereka melakukan latihan mingguan yang saya berikan, bisa dilakukan di rumah, gym, ataupun lapangan, dengan latihan inti seperti berlari, sit up, dan latihan kecepatan," tuturnya.
"Saat ini yang terpenting adalah mereka harus terus berlatih, baik latihan fisik ataupun otot, agar ketika tim kembali berkumpul, mereka telah terbiasa. Dan, ketika mereka berkumpul lagi, kami akan fokus pada latihan teknik menggunakan bola dan menstimulasikan teknik dan taktik," sambungnya.
Pelatih kiper Borneo FC Samarinda, Carlos Salomao menjelaskan, selama kompetisi dihentikan, dirinya telah mempersiapkan program latihan untuk dapat dilakukan pemain secara mandiri. Pelatih berkebangsaan Brazil itu menyiapkan program latihan mingguan untuk seluruh penjaga gawang Skuat Pesut Etam, dengan durasi latihan per harinya selama satu jam.
Guna memastikan pemain menjalankan program latihan yang diinstruksikannya, pemain diminta untuk merekam latihan yang mereka lakukan kemudian mengirimkan videonya lewat pesan daring. Saat ini fokus latihan yang diberikan kepada penjaga gawang Borneo FC menitikberatkan pada peningkatan fisik dan otot.
"Pemain (kiper) dapat berlatih dengan program yang saya berikan. Latihannya bisa dilakukan di rumah ataupun lapangan dengan tetap menjaga hal-hal teknis," tuturnya.
Khusus bagi Rizki dan Zulfikri, karena keduanya berada di Samarinda dan kebetulan juga Carlos tetap bertahan di Samarinda, keduanya berlatih bersama di stadion Segiri setiap sore hari. Keduanya melakukan latihan teknik dan fisik selama 30 menit, lalu bergabung berlatih dengan beberapa pemain lainnya selama 30 menit yang melakukan latihan tendantan dan crossing.
"Kami di sini latihan di lapangan, gym dan kolam renang," imbuhnya.
Sedangkan bagi Dicky dan Gianluca yang saat ini berada di daerahnya masing-masing. Keduanya tetap melaksanakan program mingguan yang diberikan.
"Mereka melakukan latihan mingguan yang saya berikan, bisa dilakukan di rumah, gym, ataupun lapangan, dengan latihan inti seperti berlari, sit up, dan latihan kecepatan," tuturnya.
"Saat ini yang terpenting adalah mereka harus terus berlatih, baik latihan fisik ataupun otot, agar ketika tim kembali berkumpul, mereka telah terbiasa. Dan, ketika mereka berkumpul lagi, kami akan fokus pada latihan teknik menggunakan bola dan menstimulasikan teknik dan taktik," sambungnya.