Uji Suhu Tubuh Sebelum Berlatih
Setelah menjalani libur selama lima hari, kemarin sore para pemain Borneo FC Samarinda kembali menjalani latihan di Stadion Segiri. Meski kompetisi diliburkan selama dua pekan, namun tim pelatih tak mau berlama-lama memberikan waktu istirahat kepada para pemainnya.
Dan saat pemain akan menjalani latihan kemarin sore, seluruh pemain harus menjalani pemeriksaan ketat terkait merebaknya wabah virus COVID-19 saat ini. Satu persatu pemain diperiksa oleh Hadi Wijaya, dokter tim Pesut Etam. Saat ditemui usai pemeriksaan, Hadi mengaku apa yang dilakukan kepada pemain sifatnya hanya pemeriksaan untuk mengukur suhu tubuh pemain.
Sebab virus corona tersebut bisa dilihat dari beberapa gejala, diantaranya panas, batuk dan sesak napas. Dan yang paling gampang dideteksi adalah suhu tubuh. Kalau suhu tubuh di atas 38 derajat dan dia datang dari wilayah endemik dengan keluhan khas, maka akan diperiksa lebih lanjut, ujar Hadi.
Dan dari hasil pemeriksaan kepada seluruh pemain, pelatih dan ofisial tim kemarin, tak satupun yang terindikasi virus COVID-19. Seluruh pemain dinyatakan sehat, meski mereka baru saja datang usai menjalani liburan di kampung masing-masing. Alhamdulilah tak ada yang terindikasi. Seluruh pemain sangat bagus kondisinya. Dan saya memastikan tak ada tes lanjutan setelah tes hari ini (kemarin), ujar Hadi.
Dijelaskannya sebelum libur diberikan, seluruh pemain memang sudah diwanti-wanti agar tetap menjaga kondisi tubuh di tengah maraknya virus COVID-19. Sebab pencegahan paling mudah untuk virus ini adalah kebersihan diri. Pemain diminta untuk terus membawa hand sanitizer, selalu mencuci tangan dan selalu membersihan telepon genggam mereka. Dan yang paling penting adalah, tak banyak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.
Menghindari keramaian menjadi salah satu pesan yang kami sampaikan. Itu sangat penting, karena kita tak pernah tahu bagaimana kondisi orang-orang di sekitar kita, sebutnya.
Dan sebagai langkah antisipasi lanjutan, Hadi menegaskan kalau di Stadion Segiri disiapkan hand sanitizer untuk kebersihan pemain, pelatih, ofisial dan semua pihak yang berada di tim. Antisipasi sangat penting bagi semua. Mudah-mudahan saja tak ada diantara kita yang terjangkit virus tersebut, harap Hadi.
Dan saat pemain akan menjalani latihan kemarin sore, seluruh pemain harus menjalani pemeriksaan ketat terkait merebaknya wabah virus COVID-19 saat ini. Satu persatu pemain diperiksa oleh Hadi Wijaya, dokter tim Pesut Etam. Saat ditemui usai pemeriksaan, Hadi mengaku apa yang dilakukan kepada pemain sifatnya hanya pemeriksaan untuk mengukur suhu tubuh pemain.
Sebab virus corona tersebut bisa dilihat dari beberapa gejala, diantaranya panas, batuk dan sesak napas. Dan yang paling gampang dideteksi adalah suhu tubuh. Kalau suhu tubuh di atas 38 derajat dan dia datang dari wilayah endemik dengan keluhan khas, maka akan diperiksa lebih lanjut, ujar Hadi.
Dan dari hasil pemeriksaan kepada seluruh pemain, pelatih dan ofisial tim kemarin, tak satupun yang terindikasi virus COVID-19. Seluruh pemain dinyatakan sehat, meski mereka baru saja datang usai menjalani liburan di kampung masing-masing. Alhamdulilah tak ada yang terindikasi. Seluruh pemain sangat bagus kondisinya. Dan saya memastikan tak ada tes lanjutan setelah tes hari ini (kemarin), ujar Hadi.
Dijelaskannya sebelum libur diberikan, seluruh pemain memang sudah diwanti-wanti agar tetap menjaga kondisi tubuh di tengah maraknya virus COVID-19. Sebab pencegahan paling mudah untuk virus ini adalah kebersihan diri. Pemain diminta untuk terus membawa hand sanitizer, selalu mencuci tangan dan selalu membersihan telepon genggam mereka. Dan yang paling penting adalah, tak banyak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.
Menghindari keramaian menjadi salah satu pesan yang kami sampaikan. Itu sangat penting, karena kita tak pernah tahu bagaimana kondisi orang-orang di sekitar kita, sebutnya.
Dan sebagai langkah antisipasi lanjutan, Hadi menegaskan kalau di Stadion Segiri disiapkan hand sanitizer untuk kebersihan pemain, pelatih, ofisial dan semua pihak yang berada di tim. Antisipasi sangat penting bagi semua. Mudah-mudahan saja tak ada diantara kita yang terjangkit virus tersebut, harap Hadi.