Usung Mahakam Pride, Tim e-sport Borneo FC Lebih Bernuansa Lokal
Borneo FC Samarinda merupakan klub bola asal Kalimantan Timur yang pertama kali merilis tim eSport.
Mereka akan mengirimkan Adhie QWa sebagai perwakilan untuk berjuang di ajang Indonesia Football e-League (IFeL) 2020 yang akan berlangsung pada 12 September mendatang.
Sebagai profesional football eSport player, Adhie QWa berharap nantinya akan ada banyak player lokal yang terpacu untuk berkompetisi di berbagai ajang yang saat ini sudah banyak diadakan, baik lokal, nasional maupun internasional.
Qwa pun turut berharap di masa depan Kalimantan Timur bisa menghasilkan pemain-pemain eSport yang bertalenta. Sehingga semangat Mahakam Pride yang diusung sesuai dengan garis lurus aliran Sungai Mahakam yang turut melintasi kota Samarinda dan Tenggarong, bisa lebih meresap.
Ya untuk ke depannya mungkin makin berkembang ya biar eSport kita juga makin maju dan saya harapkan player-player eSport ini juga, entah nanti eSport apa cabangnya, yang jelas harus dari daerah sendiri lah, ucap pria asal Tenggarong ini.
Menimpali ucapan QWa, Surya Rahardja Lee selaku manajer pribadi dari Adhie QWa juga berharap agar eSport di Kalimantan Timur ini bisa lebih maju lagi.
Terlebih, adanya kerja sama dengan Borneo FC Samarinda bisa memberikan sinergi yang baik di antara dua jenis olahraga ini bisa membuat eSport di Kalimantan Timur lebih maju lagi.
Sangat besar harapan saya supaya eSport itu makin dipandang lebih dan lebih lagi. Karena klub bola ini kan mempunyai suporter yang sangat besar. Berarti otomatis kalau eSport sudah memasuki klub bola, berarti harapan untuk ke depan eSport itu lebih maju," terangnya.
Sementara, dengan maraknya game eSport yang dijadikan cabang olahraga ini, Reza Katamsi selaku Kepala Divisi Manyala e-Sport menginginkan agar player-player lokal di Kalimantan Timur khususnya di Samarinda ini dapat termotivasi untuk menekuni dunia eSport.
Semoga hal ini bisa memotivasi pemain lokal di sini untuk lebih serius menggeluti eSport. Karena sekarang, permainan ini gak cuma hanya bisa dijadikan sekadar hobby saja, tapi juga bisa dijadikan sebagai profesi jika ditekuni dengan serius," ucap Reza mengakhiri.
Mereka akan mengirimkan Adhie QWa sebagai perwakilan untuk berjuang di ajang Indonesia Football e-League (IFeL) 2020 yang akan berlangsung pada 12 September mendatang.
Sebagai profesional football eSport player, Adhie QWa berharap nantinya akan ada banyak player lokal yang terpacu untuk berkompetisi di berbagai ajang yang saat ini sudah banyak diadakan, baik lokal, nasional maupun internasional.
Qwa pun turut berharap di masa depan Kalimantan Timur bisa menghasilkan pemain-pemain eSport yang bertalenta. Sehingga semangat Mahakam Pride yang diusung sesuai dengan garis lurus aliran Sungai Mahakam yang turut melintasi kota Samarinda dan Tenggarong, bisa lebih meresap.
Ya untuk ke depannya mungkin makin berkembang ya biar eSport kita juga makin maju dan saya harapkan player-player eSport ini juga, entah nanti eSport apa cabangnya, yang jelas harus dari daerah sendiri lah, ucap pria asal Tenggarong ini.
Menimpali ucapan QWa, Surya Rahardja Lee selaku manajer pribadi dari Adhie QWa juga berharap agar eSport di Kalimantan Timur ini bisa lebih maju lagi.
Terlebih, adanya kerja sama dengan Borneo FC Samarinda bisa memberikan sinergi yang baik di antara dua jenis olahraga ini bisa membuat eSport di Kalimantan Timur lebih maju lagi.
Sangat besar harapan saya supaya eSport itu makin dipandang lebih dan lebih lagi. Karena klub bola ini kan mempunyai suporter yang sangat besar. Berarti otomatis kalau eSport sudah memasuki klub bola, berarti harapan untuk ke depan eSport itu lebih maju," terangnya.
Sementara, dengan maraknya game eSport yang dijadikan cabang olahraga ini, Reza Katamsi selaku Kepala Divisi Manyala e-Sport menginginkan agar player-player lokal di Kalimantan Timur khususnya di Samarinda ini dapat termotivasi untuk menekuni dunia eSport.
Semoga hal ini bisa memotivasi pemain lokal di sini untuk lebih serius menggeluti eSport. Karena sekarang, permainan ini gak cuma hanya bisa dijadikan sekadar hobby saja, tapi juga bisa dijadikan sebagai profesi jika ditekuni dengan serius," ucap Reza mengakhiri.