Dejan Antonic Turut Berikan Respon Atas Terhentinya Kompetisi
Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic ikut sependapat dengan keputusan PSSI yang memberhentikan kompetisi Liga 1 2018 untuk waktu yang tidak ditentukan. Pelatih asal Serbia ini menilai keputusan tersebut sangat masuk akal untuk memberi efek jera bagi insiden tewasnya suporter di Bandung beberapa waktu lalu.
"Saya sangat setuju itu, meninggalnya suporter karena sepak bola adalah hal yang tidak kita inginkan. Keputusan ini bagus untuk membuat efek jera terhadap insiden semacam itu. Suporter harus tahu, ini contoh jelek sekali buat kita di Indonesia," ungkap Dejan Antonic di Stadion Segiri Samarinda.
Namun Dejan mengakui keputusan tersebut mwmberi dampak yang cukup signifikan bagi seluruh kontestan Liga 1 2018. Pasalnya penghentian kompetisi mempengaruhi program latihan yang telah disusun klub. Seperti Borneo FC, yang saat ini tengah menyiapkan komposisi dan taktikal guna menantang Persipura Jayapura, Minggu (30/9). Terpaksa Pesut Etam harus mengubah program latihan sembari menanti jadwal dan kepastian lawan yang akan dihadapi.
"Bukan untuk Borneo FC saja tapi kita semua berdampak untuk klub di Liga. Fokus ke perubahan latihan dan kita juga ikut berubah. Berat sekali buat pemain dan pelatih jika seperti ini," kata Dejan.
Kendati demikian, dampak yang harus diterima klub merupakan konsekuensi yang harus diterima akibat insiden di Bandung. Sebab insiden tersebut sangat mencoreng sepak bola tanah air di mata dunia. Ia berharap keputusan menghentikan kompetisi ini bisa membuat elemen sepak bola sadar, terutama suporter untuk saling menghargai.
"Sekali lagi menurut saya lebih bagus semuanya berubah, program latihan berubah, jadwal berubah, dan kompetisi berubah daripada ada yang meninggal lagi. Supaya penonton bisa menonton dengan enjoy. Jangan orang datang dan bikin masalah lalu nyawa manusia hilang," ujarnya.
Sejauh ini Dejan mengaku enggan meliburkan pemainnya meskipun kompetisi berhenti. Selain tetap berlatih, justru Dejan berencana menggelar laga uji coba dengan klub lokal agar kondisi fisik anak asuhnya tetap terjaga. "Kami tetap berlatih seperti biasa, hanya program saja yang berubah, kita akan menyesuaikan," ucapnya.
"Saya sangat setuju itu, meninggalnya suporter karena sepak bola adalah hal yang tidak kita inginkan. Keputusan ini bagus untuk membuat efek jera terhadap insiden semacam itu. Suporter harus tahu, ini contoh jelek sekali buat kita di Indonesia," ungkap Dejan Antonic di Stadion Segiri Samarinda.
Namun Dejan mengakui keputusan tersebut mwmberi dampak yang cukup signifikan bagi seluruh kontestan Liga 1 2018. Pasalnya penghentian kompetisi mempengaruhi program latihan yang telah disusun klub. Seperti Borneo FC, yang saat ini tengah menyiapkan komposisi dan taktikal guna menantang Persipura Jayapura, Minggu (30/9). Terpaksa Pesut Etam harus mengubah program latihan sembari menanti jadwal dan kepastian lawan yang akan dihadapi.
"Bukan untuk Borneo FC saja tapi kita semua berdampak untuk klub di Liga. Fokus ke perubahan latihan dan kita juga ikut berubah. Berat sekali buat pemain dan pelatih jika seperti ini," kata Dejan.
Kendati demikian, dampak yang harus diterima klub merupakan konsekuensi yang harus diterima akibat insiden di Bandung. Sebab insiden tersebut sangat mencoreng sepak bola tanah air di mata dunia. Ia berharap keputusan menghentikan kompetisi ini bisa membuat elemen sepak bola sadar, terutama suporter untuk saling menghargai.
"Sekali lagi menurut saya lebih bagus semuanya berubah, program latihan berubah, jadwal berubah, dan kompetisi berubah daripada ada yang meninggal lagi. Supaya penonton bisa menonton dengan enjoy. Jangan orang datang dan bikin masalah lalu nyawa manusia hilang," ujarnya.
Sejauh ini Dejan mengaku enggan meliburkan pemainnya meskipun kompetisi berhenti. Selain tetap berlatih, justru Dejan berencana menggelar laga uji coba dengan klub lokal agar kondisi fisik anak asuhnya tetap terjaga. "Kami tetap berlatih seperti biasa, hanya program saja yang berubah, kita akan menyesuaikan," ucapnya.