
Mental Pemain Semakin Kuat
Borneo FC benar-benar memperlihatkan mental baja saat bertemu Madura United, Selasa (14/12) malam lalu. Dua kali tertinggal lewat gol Kadek Raditya (5’) dan Slamet Nurcahyo (18’), anak-anak Pesut Etam akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat aksi Terens Puhiri (21’) dan Fransisco Torres (82’). Bahkan skor penyeimbang terjadi setelah Borneo FC kehilangan kapten tim, Javlon Guseynov di menit 68 akibat akumulasi kartu kuning.
Tak pelak hasil ini membuat tim menutup putaran pertama dengan hasil manis. Sebab dari enam laga di seri ketiga, anak asuh Risto Vidakovic ini meraih empat kemenangan, sekali kalah dan satu imbang.
“Perjuangan seluruh pemain patut diapresiasi. Mereka bermain dengan sepelnuh hati. Ini yang kami inginkan dari tim ini. Mereka memperlihatkan progress yang positif di setiap pertandingan,” ujar manajer tim, Dandri Dauri.
Dandri menilai mental pemain sudah semakin terbentuk. Artinya mereka bisa langsung bangkit setelah tertinggal dua gol dari lawan. Ini ujarnya lagi, sangat berbeda ketika tim baru saja mengarungi kompetisi Liga 1. Dimana Jonathan Bustos dan pemain lainnya bahkan sempat kalah memalukan saat dibekuk Persikabo 1973 dengan skor telak 0-3.
Khusus Bustos, Dandri memberi kredit lebih atas permainannya melawan Madura United. Bustos bermain tak hanya sebagai playmaker, tetapi juga menjadi pelindung serangan lawan saat Wahyudi Koko Hamisi ditarik keluar. Koko digantikan Nurdiansyah untuk menambal kekurangan di lini belakang setelah Javlon diusir wasit.
“Kami semua tahu pemain kelelahan dengan jadwal padat saat ini, namun semua bermain spartan. Bustos memperlihatkan kalau dia seorang pemain asing profesonal. Tanpa mengurangi perjuangan pemain lain, Bustos layak mendapat apresiasi lebih,” ujar Dandri.
Memang Bustos menjadi pemain paling sibuk di laga ini. Terlebih setelah Javlon tak lagi di lapangan. Ia tak hanya sibuk membantu serangan dan bertahan, tapi juga membuat sibuk pemain lawan menahan pergerakannya.
Sementara itu Risto menilai laga timnya melawan Madura United diawali dengan permainan tak menyenangkan baginya. Barisan belakang disebutnya membuat lawan mencetak dua gol dengan mudah.
“Tapi saya senang dengan reaksi pemain setelah tertinggal. Mereka bermain baik di babak kedua. Sangat sulit bermain dengan 10 orang, namun mereka terus berjuang dan saya pikir mereka layak mendapatkan hasil imbang,” kata Risto.